HARIANTERBIT.CO – Sebanyak 716 personel Polri gabungan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan pasukan BKO Polda Metro Jaya diturunkan untuk mengamankan aksi mogok kerja oleh sekitar 600 karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP-JICT).
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Roberthus Yohanes De Deo langsung memimpin apel gelar pasukan di Joint Gate In JICT-TPK Koja memberikan arahan antara lain, menjaga kondusivitas pelabuhan dengan bersikap humanis serta mengedepankan persuasif dan kepekaan.
“Saya tegaskan, demi menjamin keamanan nasioanl dalam hal ini khususnya arus keluar masuk barang dan kegiatan kepelabuhanan berjalan normal dan lancar juga menjadi tugas pokok kita. Jauh hari kepolisian sudah mempersiapkan dengan para stakeholder untuk mengantisipasi aksi mogok, demi kelancaran arus barang dan arus kapal,” kata Roberthus, Kamis (3/8).
“Mudah-mudahan semua berjalan lancar, dan kepolisian akan melaksanakan dengan prinsip humanis kedepankan persuasif, kepekaan, sikap santun tidak arogan dan mentang-mentang, hindari bentrokan fisik. Kami harus bisa memberikan rasa tentram, tenang dan kedamaian dalam mengamankan aksi mogok kerja ini,” lanjutnya.
Tetap beri pelayanan
Sementara itu, menanggapi aksi mogok kerja di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) pada 3-10 Agustus 2017, Pelindo II berkomitmen tetap memberikan pelayanan dan menjaga agar kelancaran terhadap kegiatan jasa kepelabuhanan dapat berjalan dengan baik.
Kelancaran arus kapal dan barang merupakan tolak ukur dari semua proses yang ada di pelabuhan.
“Pelindo II dan manajemen JICT bersama-sama Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI telah menyusun contingency plan guna menjaga keamanan objek vital nasional dan tetap memberikan pelayanan optimal dalam penanganan bongkar muat, hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan terminal-terminal yang ada di Tanjung Priok,” kata Direktur Utama JICT Gunta Prabawa, Kamis (3/8).
Gunta menambahkan, kegiatan bongkar muat JICT dialihkan ke empat terminal yang ada di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok yakni, Terminal Operasi 3 PT Pelabuhan Tanjung Priok, TPK Koja, New Priok Container Terminal 1 (NPCTI), dan PT Mustika Alam Lestari (MAL), sehingga pelayanan tetap berjalan normal seperti biasa. Saat ini terminal-terminal dimaksud sudah mulai menerima total kurang lebih ada 20 kapal kapal-kapal pengalihan dari JICT.
Pelabuhan merupakan salah satu gerbang utama dan objek vital nasional, karena itu Manajemen JICT telah melakukan kerja sama dengan KSO TPK Koja dan tiga terminal lainnya sebagai salah satu bentuk antisipasi kebutuhan dan kelancaran pelayanan kepada pelanggan-pelanggan JICT sehingga tetap berjalan optimal.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, Peindo II sebagai pemegang saham mendukung keputusan manajemen JICT untuk mengutamakan pelayanan kepada pengguna jasa dan mangapresiasi dukungan Kemenhub, Polri serta seluruh instansi dan pihak terkait yang telah bekerja sama menjaga keamanan dan kelancaran operasional, sehingga pengguna jasa tidak perlu khawatir. (*/dade/rel)