HARIANTERBIT.CO – Klub kuda hitam Liga Primer Inggris, Crystal Palace, akhirnya resmi mengumumkan perekrutan bek Jairo Riedewald dari raksasa Erdivisie, Ajax Amsterdam.
Crystal Palace telah mendatangkan Riedewald dengan mahar yang dilaporkan berada di wilayah 8 juta poundsterling.
Pemain serbaguna berusia 20 tahun itu telah menandatangani kontrak lima tahun di Selhurst Park untuk bereuni dengan mantan bosnya di Ajax, Frank de Boer. Sosok inilah yang pertama kali memberi kesempatan untuk Riedewald menjalani debutnya di tim senior Ajax pada 2013.
Di laman resmi Crystal Palace, De Boer mengatakan, Jairo Riedewald adalah pemain yang saya kenal dengan baik di sepanjang waktu saya di Ajax. Saya senang dia sekarang bergabung dengan kami di Crystal Palace.
“Dia akan menjadi tambahan yang bagus untuk skuat kami. Jairo adalah pemain muda tapi sudah memiliki banyak pengalaman. Saya tahu dia berharap bisa bermain di Premier League,” ucap De Boer.
Dia adalah transfer kedua Crystal Palace pada musim panas ini, menyusul kedatangan Ruben Loftus-Cheek dengan status pinjaman dari Chelsea.
Sementara itu Riedewald mengatakan, saya sangat senang bisa bergabung dengan Crystal Palace. Setelah berbicara dengan pelatih beberapa minggu lalu, saya senang memiliki kesempatan untuk datang dan bermain di Premier League.
“Premier League adalah kompetisi yang hebat untuk diikuti, dan ini adalah kesempatan besar untuk bekerja di bawah Frank de Boer sekali lagi. Saya berharap dapat bertemu rekan tim baru saya. Kemudian mendapatkan kesempatan untuk berada di tempat latihan dan bersiap untuk musim baru,” ungkap Riedewald.
Jairo Riedewald, yang memiliki darah Indonesia dari sang Ibu ini, telah tiga kali bermain untuk tim nasional Belanda. Sayangnya ia tidak mampu memakukan tempat di tim reguler Ajax di bawah Peter Bosz musim lalu, karena ia menghabiskan sebagian besar musim 2016-2017 dengan menjalani pemulihan cedera akibat pergelangan kaki yang patah.
Riedewald termasuk pemain dengan latar belakang yang unik. Namanya sempat masuk dalam daftar penggawa Indonesia keturunan Belanda yang diamati Menteri Olahraga dan Pemuda (Menpora), dengan visi untuk dijadikan pemain naturalisasi.
Namun demikian, Menpora hanya sekadar melakukan pendataan pemain. Soal apakah yang bersangkutan bakal benar-benar diberikan kewarganegaraan atau tidak, hingga akhirnya bisa membela timnas, semua diserahkan ke PSSI. (*)