HARIANTERBIT.CO – Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Madsuni selaku komandan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 yang diwakili oleh Inspektur Kopassus Kolonel Inf Arif Bukhari dan Koordinator Ekspedisi Kolonel Inf Dwi Anggono memimpin apel pemberangkatan peserta Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (24/7).
Proses embarkasi dan debarkasi ini dilakukan dengan menggunakan KRI Teluk Bintuni-520, sejumlah 500 orang dari Jakarta di bawah pimpinan Mayor Cba Wahyu Nugroho (kabag Minlog Ekspedisi 2017), dan 36 orang sebagai tim advance (tim pendahulu) menggunakan pesawat CN-295 dari Bandara Husein Sastranegara Bandung di bawah pimpinan Letkol Inf Adek Chandra (kabag Ops Ekspedisi NKRI 2017).
Dalam sambutannya, Kolonel Inf Arif Bukhari menyampaikan, ekspedisi merupakan tugas negara, para peserta merupakan personel-personel terpilih yang memperoleh kesempatan untuk menjadi peserta Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017.
Para peserta yang terdiri dari berbagai elemen bangsa, TNI, Polri, para ahli (peneliti), mahasiswa (akademisi), pemda dan masyarakat merupakan peserta pusat/nasional nantinya akan bergabung dengan peserta lokal (berasal dari wilayah setempat).
KRI Teluk Bintuni-520 TNI AL merupakan karya anak bangsa yang dibangun di Bandar Lampung tahun 2014 yang dirancang untuk dapat mengangkut tank MBT Leopard TNI AD dan Tank BMP-3F Marinir. KRI Teluk Bintuni memiliki daya angkut sebanyak 10 Tank MBT Leopard, 360 prajurit/pasukan dan sekitar 100 orang kru serta satu unit helikopter.
KRI ini mampu menjelajahi laut pada kondisi terburuk dengan jarak jelajah 7.200 mil laut serta draft tiga meter, dan memiliki ketahanan di laut (endurance) selama 20 hari. Kapal LST (Landing Ship Tank) mempunyai panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya maksimal 16 knot, dengan main engine 2×3.285 kw yang ditenagai dua mesin.
Peserta ekspedisi nantinya akan di bagi dua korwil, yaitu Korwil Merauke dengan wilayah Subkorwil-1/Asmat di Kabupaten Asmat, Subkorwil-2/Mappi di Kabupaten Mappi, Subkorwil-3/Merauke di Kabupaten Merauke dan Korwil Boven Digoel dengan wilayah Subkorwil-4/Mindiptana di Kabupaten Boven Digoel dan Subkorwil-5/Tanah Merah di Kabupaten Boven Digoel.
“Ekspedisi NKRI merupakan wujud sinergitas kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, kalangan pendidik dari perguruan tinggi, dunia usaha, mahasiswa, para pencinta alam, organisasi kepemudaan, pramuka dan didukung masyarakat setempat yang dikoordinasikan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membangun Indonesia,” ungkap Arif.
Berbagai program kegiatan berbasis masyarakat akan diselenggarakan antara lain berupa pendataan dan pemetaan sumber daya, penjelajahan, penelitian ilmiah, pelayanan kesehatan, pendidikan dan agama, bantuan sosial, pembangunan infrastruktur pedesaan, peningkatan akses perhubungan dan komunikasi, peningkatan wawasan kebangsaan dan revolusi mental, pengembangan potensi budaya, pemberdayaan masyarakat serta pelestarian alam.
Selain itu, ekspedisi NKRI juga akan memberikan berbagai bantuan dan kegiatan sosial yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat. Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan adalah yang ketujuh kalinya dilaksanakan. Sebelumnya, ekspedisi dilakukan di Bukit Barisan pada 2011, Khatulistiwa (2012), Sulawesi (2013), Maluku dan Maluku Utara (2014), Nusa Tenggara dan Bali (2015), dan Papua Barat (2016).
Hadir pada apel keberangkatan Koordinator Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan Kolonel Inf Dwi Anggono, Asisten Operasi Kopassus Kolonel Inf Lucky Avianto, Tim Ahli Bidang Ekspedisi NKRI. (*/dade/rel)