HARIANTERBIT.CO – Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Universitas Dipenogoro (undip)dan Lion Air Group melakukan penandatanganan kerja sama penelitian dan pengembangan sistem informasi peringatan dini angin yang berubah arah dan kecepatan dalam waktu singkat (wind shear) di bandara. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan di Kantor BMKG, Jl Angkasa I, Kemayoran Jakarta, Selasa (18/7).
Kepala BMKG Dr Andi Eka Sakya MEng mengatakan, selama ini belum ada alat untuk mendeteksi kehadiran wind shear, karena itu, dirinya sangat mengapresiasi dengan adanya kontribusi dari pihak Lion Air Group dalam meningkatkan keselamatan penerbangan nasional.
“Dengan adanya kerja sama ini, akan dilakukan penelitian serta dikembangkan, dan hasilnya akan dimanfaatkan bagi dunia penerbangan nasional,” kata Andi Eka.
Fenomena meteorologis wind shear ini terjadi pada selang waktu yang singkat, tetapi sangat mengagetkan, mengganggu, dan bahkan membahayakan pesawat terbang.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengutarakan, penelitian ini akan menggunakan data penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang, yang hasil penelitian akan dikembangkan ke berbagai bandara untuk dimanfaatkan oleh penerbangan nasional, khususnya Lion Air Group.
Dalam penelitian ini, pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp500 juta. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa membantu meningkatkan keselamatan penerbangan nasional. “Saya yakin apa yang dilakukan ini akan meningkatkan keselamatan penerbangan nasional, dipandu BMKG dan KNKT,” ujar Edward. (*/dade/rel)