WARAS DAN CERDAS MASIH MUNGKINKAH?

Posted on

Siapa dia, apa yg diperbuatnya dan apa manfaatnya ? Ketika orang mengajak berbuat sesuatu kepada banyak orang, maka akan ada pertanyàan dalam hati maupun ucapan siapa dia.

Tatkala tidak dikenal maka iapun bagai berteriak di kampung orang2 tuli yang cuek dengan apa yang diteriakanya. Ketulianya bukan karena tidak mendengar tetapi karena pura-2 tidak mendengar atau memang tak ingin mendengar alias mbudeg.

Kecuekanya bukan karena buta atau karena tidak mampu melihat, lagi-2 karena sengaja tidak mau melihat alias micek. Tatkala tidak dikenal maka tak disayang benarlah kata pepatah tak kenanl maka tak sayang.

Banyak orang berniat baik memperkenalkan sesuatu yang baru yang memang baik dan benar, namun tatkala tidak dikenal apalagi tidak memiliki kekuasaan pangkat derajat dan kekayaan, apa yg disampaikan masuk telinga kiri dan keluar lagi.

Dikenal baik di dalam lingkungan yg hedonis konsumtif materialis adalah mau membagi atau memberi sesuatu. Prinsip kebagian akan menjadi dasar untuk dikenal. Bagi bagi tebar kenikmatan walau sebenarnya merupakan berbagi dosa ( bila dari perbuatan dosa juga).

Ah itu yang dosa kan perbuatanya, uang dan barangnya kan tidak ikut berdosa. Ada yang beranggapan demikian. Ada juga yang sebaliknya sampai-2 dirinya strees dan penuh ketakutan karena memikirkan dosa dan pahala. Pamrih kapling besar di surga?

KONSISTEN

Orang dikenal karena konsisten atau kegigihanya. Walaupun buruk dicela namun tatkala konsisten akan dikenal juga. Tentu dikenal sebagai benalu bisa juga preman atau bahkan mafia.

Kegigihan adalah keberanianya untuk pantang menyerah. Terus berani menyuarakan apa yg dianggapnya baik dan benar. Pantang menyerah, terus bersemangat meyakinkan. Baik dan benar sekalipun tatkala belum menjadi
hal yang dipahami khalayak maka bisa dianggap buruk dan salah. Sebaliknya buruk dan salah bila banyak dilakukan orang bisa saja dianggap baik dan benar.

Pemberian label disinilah kekuatan siapa dia. Tatkala memiliki tahta kuasa harta dan massa maka bisa memaksakan dan memberi tekanan atas pembenaran2 yang dibuatnya. Bagi yang menentang atau tidak sepaham akan dilabel dari tidak loyal sampai dengan golongan yg sesat tidak di jalan Tuhan. Tak jarang dicap pendosa yg layak di masukkan menjadi intip atau kerak neraka.

Memiliki tahta harta benada kuasa dan massa menjadi idola dan cita2. Dari diperjuangkan sampai dengan diperjual belikan.

Siapa dia yang selayaknya dapat dikatakan sang pejuang kemanusiaan, sang pembangun peradaban dan sang penjaga kehidupan adalah yg mampu menunjukkan apa yang dilakukan membawa manfaat bagi banyak orang. Pikiran perkataan dan perbuatanya untuk meningkatkan kualitas hidup yg membuat semakin manusiawinya manusia.

Menunjukkan jati diri dan berani menyampaikan suara hatinya bagi kemaslahatan banyak orang memerlukan nyali mendobrak kemapanan dan kenyamanan. Apalagi untuk mencerdaskan untuk membongkar belenggu2 mind set yg sudah mengakar bisa jada malah menjadi korban atau dikorbankan.

Memasuki sesuatu ranah dapat dianalogikan mask ke rimba baru yg kejam dan sarat tantangan. Cibiran hujatan akan terus dikumandangkan : siapa dia ? Bisa apa? Apa yg diperbuatnya, itu dagangan sampah dari mimpinya saja. Atau karena tidak kebagian terus berteriak teriak. Kekuatan status quo dan kaum2 nyaman dan mapan akan menggunakan segala daya apabila ada yg mengusiknya.

Tatkala semua mulai waras dan cerdas kaum mapan dan nyaman terusik. Bagai air kolamnya mulai mengering. Mereka tetep tidak percaya bahwa air yg digantikan jauh lebih banyak lebih sehat dan lebih berharga.

KEBODOHAN

Mempertahankan kebodohan dan ketidak warasan seakan menjadi pejuang surga dan mengatasnamakan kesucian atau bahkan rela memasang sayap2 buatan agar nampak seperti malaikat Tuhan.

Kerja kerja kerja sebenarnya menyehatkan, mewaraskan dan membuat terhormat. Tentu kaum2 mapan dan nyaman sanga terrusik karene keistimewaan dan kenyamananya terganggu dengan adanya pencerdasan dan pewarasan banyak orang.

cerdas dan waras akan membuat mata telinga terbuka dan mulut berani berbicara. Inikah yg ditakutkan mereka kaum mapan dan nyaman ? Bisa saja demikian karena akan ketahuan tipuan-2 dan hasutan-2 mereka yg membodohi dan menggiring dalam candu-2 di dalam tempurung dungu.

Mereka akan menggunakan segala cara agar orang tetap takut dan percaya atas tipu daya penggerusan nalar yang jauh dari logika waras dan cerdas.

Mewaraskan dan mencerdaskan akan dilakukan orang-2 yg tergolong tempered radikal yg berani berpikir dan bertindak diluar mind stream atau out of the box.

Ide2-nya perkataan dan perbuatanya sering dianggap gila atau tidak waras, namun di situlah nyalinya menunjukan siapa dirinya , apa yg diperbuatnya dan apa manfaatnya bagi semakin waras dan cerdasnya manusia. Brigjen Crisnanda DL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *