HARIANTERBIT.CO – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), 17-19 Juli mendatang akan menyelenggarakan Kongres Teknologi Nasional (KTN). Kongres kali kedua digelar BPPT ini mengambil tema “Inovasi Teknologi untuk Daya Saing dan Kemandirian Bangsa”.
BPPT mengajak berbagai pihak untuk dapat berpartisipasi dalam KTN, yang merupakan forum pertemuan para pakar baik dari kalangan pemerintah, BUMN, swasta, maupun para praktisi nasional dan internasional. “Kongres kali ini difokuskan tiga bidang yakni, teknologi kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan teknologi transportasi,” kata Ketua Panitia KTN, Deputi Bidang Teknologi, Energi dan Mineral (TIEM) BPPT Dr Ir Hammam Reza, memberi keterangan pada jumpa pers, di Kantor BPPT Jl MH Thamrin, Jakarta, Rabu (21/6).
Saat ini negara di dunia menaruh perhatian yang besar pada strategi untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya, terutama dalam menghadapi persaingan global seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Setiap tahun, masing-masing negara menyusun statistik untuk menghitung pertumbuhan ekonominya dan membuat perbaikan bila strategi yang telah ditempuh belum memuaskan.
Masih lemahnya peran dan eksistensi inovasi teknologi dalam mendukung perkembangan industri nasional, pada hakikatnya tidak terlepas dari permasalahan Sistem Regulasi Teknologi Nasional dan hubungan kemitranaan dengan industri terkait. Permasalahan lain yaitu Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) dalam mendukung ekonomi berlandaskan iptek (knowledge based economy) belum terimplementasi dengan baik dalam berbagai sektor.
Demikian halnya penerapan dan penguasaan teknologi dalam mengatasrendahnya daya saing produk masih terbatas, perlu dicarikan solusinya. Untuk itu, KTN 2017 juga akan menghadirkan pakar serta praktisi teknologi di bidang kesehatan, TIK dan transportasi baik dari kalangan akademisi, industri maupun pemerintahan dari dalam negeri dan lembaga riset internasional seperti AIST-Jepang, KRIBB-Korea, PNORS Australia, ASEAN CIO Association, University of Queensland, dan principal technology provider lainnya.
“Sebagai informasi gelaran KTN 2017 ini juga akan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, serta dihadiri Menteri PAN-RB, Menteri Ristek-Dikti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, dan Sekretaris Kabinet,” ujar Hamman Reza.
KTN 2017 untuk bidang teknologi kesehatan akan meluncurkan Outlook Kesehatan, yang memuat tentang analisa kepakaran BPPT terkait permasalahan dan solusi teknologi di bidang kesehatan. Selanjutnya pembahasan terkait Arah Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan dan Kemandirian Industri Farmasi Nasional, Penguatan Inovasi Teknologi dalam Pengembangan Industri Biofarmasi Nasional, serta Penguatan Inovasi Teknologi dalam Pengembangan Industri Alat Kesehatan Nasional.
Kemudian untuk bidang TIK, materi penting yang akan dibahas adalah Pengamanan Infrastruktur TIK Kritis dan Data Pemerintah, TIK untuk Sistem Transportasi, serta Inovasi TIK dalam Mendukung Kemandirian Pengamanan Data dan Informasi.
Sedangkan di bidang transportasi, juga akan dilakukan pembahasan mendalam dalam hak Kebijakan Transportasi Untuk Konektivitas dan Logistik Nasional, Reaktualisasi dan Revitalisasi Peran Perkeretaapian dalam Transportasi Nasional, Inovasi Teknologi Transportasi untuk Mendukung Konektivitas dan Logistik Nasional serta Tantangan dan Peluang Transportasi Perkotaan.
KTN ini merupakan rangkaian kegiatan HUT BPPT Ke-39 dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). “Informasi selengkapnya dan pendaftaran peserta KTN 2017 dapat diakses pada website htt://ktn.bppt.go.id/, semoga BPPT melalui KTN 2017 ini dapat menghasilkan rekomendasi solusi teknologi yang baik untuk Indonesia,”pungkas Hamman. (*/dade/rel)