HARIANTERBIT.CO – Mengantisipasi kemacetan parah saat mudik, seluruh jajaran pengamanan operasi Ramadniya 2017 diminta siaga 24 jam. Khusus dari pihak Jasa Marga diharapkan mensiagakan derek dan Komo alat berat untuk menangani kecelakaan atau terjadi mogok kendaraan besar di perjalanan.
Kamis (15/6), Direktur Kamsel(keamanan dan keselamatan) Brigjen Pol. Crisnanda DL menegaskan, penanganan darurat mengambil keputusan cepat untuk menguarai kemacetan saat arus mudik sangat diperlukan.
Untuk itu, semua anggota untuk terus mengintensifkan informasi tiada henti komunikasi kondisi lapangan baik sesama jajaran kewilayahan maupun ke TMC Polri. “Komunikasi dalam menangangi segala kejadian di lapangan harus segera diinfokan,” tandas jendral bintang satu tersebut.
Kepada anggota di lapangan, Dirkamsel meminta petugas lapangan untuk memberikan pelayanan yang humanis pada masyarakat, segera menolong korban dan memperlancar arus lalin.
Petugas piket dan posko baik dari Kepolisian dan Jasa Marga serta dinas Kesehatan diminta membangun sistem informasi komunikasi dan solusi cepat agar masyarakat merasa aman, nyaman terlindungi sampai tujuan.
Sebagai studi, jendral bintang satu tersebut mencontohkan kasus penanganan kecelakaan di Tol Cikampek Km 7. Truck box terbalik bermuatan daging beku. Meski tak ada korban jiwa, tapi berdampak macet yang cukup panjang.
Petugas derek dan pengemudi kendaraan sibuk mengurus muatanya. Dampaknya macet yg cukup panjang. Pengambilan keputusan cepat penanganan darurat perlu dilatihkan agar bisa mengatasi kamseltibcarlantas.
Contoh lain, di km 13. 500 Tol Cikampek, ada truk patah as kejadian 05. 30 s/d 07.25 Komo belum datang. Dampak kemacetan luar biasa sebelm maupun sesudah tempat kejadian. “Kasus seperti ini jangan sampai terjadi, perlu semua sigab di lapangan,” tandas Crisnanda.