HARIANTERBIT.CO – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menggelar rapat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama perwakilan dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, perwakilan dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dan perwakilan dari Asosiasi Distributor Daging Indonesia.
Enggar menjelaskan, penandatanganan MoU ini bertujuan agar para pedagang tradisional bisa mendapatkan akses sumber yang sama dengan pasar ritel modern. “Para pedagang tradisional ini harus bisa mendapatkan akses pada sumber yang sama yang tidak kalah dari dengan pasar ritel modern,” kata Enggar di kantornya, Jakarta, Selasa (13/6).
Lebih lanjut Enggar menerangkan, pedagang tradisional diharapkan mendapat suplai komoditas murah, dan ia juga berharap penyebaran pasokan bisa merata. “Hanya pedagang pasar tradisional dan Bulog yang bisa menjual gula curah, yaitu gula dengan kemasan 50 kilogram, kemudian oleh mereka dipak menjadi satu kiloan. Harganya jauh lebih murah, yakni sebelas ribu tiga ratus rupiah pedagang beli dari Bulog. Demikian juga dengan daging, dan minyak goreng kemasan sederhana. Dengan kondisi ini, maka penyebaran pasokan dari komoditi yang kita atur jadi lebih merata,” papar Enggartiasto.

Selain itu, Menteri kelahiran Cirebon (1951) ini mengungkapkan, bahwa pemerintah akan memberikan fasilitas kredit. “Ada satu yang akan coba kita bantu adalah mengenai fasilitas kredit yang segera kami jembatani itu. Dengan demikian, diharapkan pasar tradisional ini jadi bisa lebih meningkat, terutama volumenya,” lanjut Enggar.
Kepala Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Abdullah Mansuri menjelaskan, ikhtisar dari penandatanganan MoU yang digelar oleh Kemendag, selain bertujuan agar para pedagang tradisional mendapat pasokan barang yang sama dengan pedagang ritel modern, juga agar mendapat untung lebih dan memutus rantai distribusi. “Ini agar para pedagang bisa mengakses langsung (sumber). Tujuannya yang pertama adalah agar pedagang bisa mendapat untung lebih besar, yang kedua adalah memotong rantai distribusi,” papar Abdullah ketika dihubungi wartawan, Selasa (13/6).
Abdullah berharap, agar ikhtiar ini dapat didorong bersama dan berjalan dengan baik, khususnya kepada para asosiasi dan perusahaan dapat menjaga komitmen dengan apa yang sudah ditetapkan. (arya)