PROYEK GEDUNG SETDA DELAPAN LANTAI BARU 18 PERSEN DIGARAP

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Ironis, pembangunan megaproyek delapan lantai Gedung Setda Kota Cirebon hingga pertengahan April 2017 ini baru berjalan 18 persen. Penyebab lambatnya pembangunan tersebut masih belum diketahui, namun dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataa RUang (PUPR) diketahui tengah menunggu hasil laporan Manajemen Konsultan (MK). Demikian dinyatakan Kabid Cipta Karya PUPR Kota Cirebon Ir Trisunu kepada HARIANTERBIT.co.

Menurut Trisunu, megaproyek pembangunan gedung setda yang dikerjakan oleh PT Rivomas Pentasurya dari Kebayoran Baru Jakarta ini secara administrasi dinyatakan lengkap dan sehat, sehingga PT Rivomas diberikan kepercayaan untuk pembangunan gedung delapan lantai ini. “Untuk urusan lainnya, saya tidak tahu, sampai akhirnya pekerjaan baru mencapai 18 persen. Jadi saya tidak tahu apa kendalanya,” terang Trisunu.

Perlu diketahui, pekerjaan tersebut nilai kontrak proyek yang dimulai per 1 November 2016 lalu itu sebesar Rp86.751.533.000. Pihak kontraktor diberi waktu pelaksanaan selama 419 hari. Namun hingga April 2017, sebagaimana dijelaskan Kabid Cipta Karya DPUPR baru mencapai 18 persen. Padahal sebelumnya proyek tersebut harus selesai pada akhir tahun ini, lantaran menggunakan sistem pendanaan multiyears atau tahun jamak, mesti selesai sebelum masa jabatan wali kota berakhir.

Selain itu, jika berdasarkan rencana pembangunan, groundbreaking gedung baru tersebut direncanakan pada Juli 2016. Namun ternyata pelaksanaannya mundur pada November dan hingga kini yang terlihat baru pengerukan tanah sedalam lebih kurang 3,5 meter yang rencananya akan digunakan untuk basement.

Kini semua saling tuding, siapa yang salah masih belum terkuak pasti di permukaan. Tetapi jika melihat perjalanan pembangunan megaproyek ini, banyak di antaranya beberapa indikator yang terjadi seperti, para pekerja libur, kemudian lahan pekejaan menjadi seperti balong (digenangi air) dan seterusnya. Namun itu masih dianggap hal biasa. Para wakil rakyat di DPRD Kota Cirebon pun dalam melakukan pengawasan mengaku akan memelototi pelaksanaan megaproyek senilai Rp86 miliar yang harus tuntas pada akhir tahun 2017 ini. Tetapi tetap saja, hasil pekerjaan hingga April 2017 baru mencapai 18 persen. (nurudin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *