HARIANTERBIT.CO – Ketua Umum Komite Rakyat Nasional (Kornas) Abdul Havid Permana mengatakan, aksi demontrasi beberapa minggu ke belakang yang digelar anggota Kornas Provinsi Jawa Barat sebagai Relawan Jokowi berujung tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh orang tak dikenal di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Pasalnya aksi demontrasi yang dilakukan teman-teman para anggota Kornas Jawa Barat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Sugih Mukti (Ayat Suci) menuntut Bupati Cianjur mencopot dua orang narapida tindak pidana korupsi yang mendapatkan jabatan struktural di pemerintahannya. “Coba pikir saja masak narapidana menjabat posisi strategis,” kata Abdul Havid Permana, Jumat (21/4).
Abdul menambahkan, begitu juga dengan kebijakan Bupati yang tidak berpihak kepada rakyat miskin dengan menghilangkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di Kabupaten Cianjur. Dengan Bupati tidak menjalankan rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengeluarkan narapida korupsi sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)-nya, maka tentu anggota Kornas memiliki kewajiban moral menuntut keadilan.
“Oleh karena itu kami menyesalkan dan mengutuk keras aksi tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh orang tak dikenal, namun kami patut menduga kekerasan tersebut sebagai orang suruhan Bupati Kabupaten Cianjur. Loh apa kepentingannya bila pelaku main hajar saja tanpa ada yang menyuruh,” ujarnya.
Lebih lanjut Abdul mengatakan, anggota Kornas yang menjadi korban tindak pidana kekerasan akan kami tindak lanjuti persoalan itu sampai ke tingkat nasional, ini tidak sampai di sini. Apalagi Bupati masih keras dengan keputusannya, sehingga Aliansi Rakyat untuk Sugih Mukti akan terus menyuarakan tuntutan apabila Bupati masih tidak melaksanakan perintah KASN dan tetap mencabut SKTM. (*/dade/rel)
