HARIANTERBIT.CO – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan, hujan es yang dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Jakarta Timur dan Selatan, disebabkan akibat peralihan musim.

“Kejadian hujan lebat disertai batu es dan kilat atau petir juga angin kencang berdurasi singkat. Lebih banyak terjadi pada masa transisi/musim pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya,” kata Andi Eka Sakya, saat jumpa pers di Kantor BMKG, Jl Angkasa I Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).
Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Oleh karena itu, udara terasa panas dan gerah akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4,5 derajat Celcius) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60 persen).
“Jika satu sampai tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim pancaroba, ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak,” ujarnya. (*/dade/rel)