HARIANTERBIT.CO – Presiden Joko Widodo sebaiknya segera memecat Kepala KSP (Kantor Staf Kepresidenan) Teten Masduki, karena kebijakannya tak mencerminkan sikap sebagai pejabat negara. “Tindakannya bikin kacau, masih banyak orang Indonesia yang lebih pantas dan bijak,” ungkap peneliti LIPI, Prof Hermawan Sulistyo, yang akrab disapa Kikiek, Selasa (21/3).
Teten dalam sorotan Kikiek, Teten Masduki telah berkali-kali merugikan negara karena hanya demi kepentingan mencari popularitas di kalangan LSM. “Dia kok malah bikin kacau hukum, bukan membantu kebijakan presiden,” tandasnya.
Kritikan pedas terhadap Teten berkaitan dengan kasus berlarutnya pabrik semen Indonesia di Rembang Jateng. Kebijakan terakhir yang bikin blunder, KSP mendesak pembebasan tersangka pemalsuan dokumen dalam kasus Semen Rembang, yg mengakibatkan kekacauan hukum dan berpotensi menghilangkan aset negara senilai lima triliun rupiah.
Pemprov Jawa Tengah telah menerbitkan izin lingkungan untuk PT Semen Indonesia, yang mendirikan pabrik di Kabupaten Rembang. Seiring dengan beroperasinya pabrik nanti, penyerapan tenaga kerja sudah dimulai secara bertahap.
Corporate Secretary PT Semen Indonesia Agung Wiharto menjelaskan total tenaga kerja untuk mengoperasikan pabrik semen Rembang yang menggunakan teknologi canggih sekitar 261 orang. Selain itu, didukung oleh anak-anak perusahaan yang bakal menyerap tenaga kerja sekitar 1.600 orang.
Belum lama ini, belasan petani asal Kendeng, Pati, Jawa Tengah, menyemen kaki mereka di halaman Monas, Gambir, Jakarta Pusat(13/3). Salah seorang petani, Darto, berharap pemerintah menghentikan pembangunan pabrik semen di wilayah mereka.
Para petani cabai dari lereng Gunung Kendeng itu ikut aksi menyemen kaki karena gelisah lahan mereka akan rusak. Dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegas menghentikan pembangunan pabrik itu.