HARIANTERBIT.CO – Al Qur’an dan Iqro ditemukan berserakan di halaman GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Kelurahan Pesantren, Kediri Jatim, Rabu(1/3). Aparat keamanan dari kepolisian dan Kodim Kediri dengan sigap melakukan tindakan pengusutan.
Dibantu sejumlah tokoh masyarakat, baik dari pesantren maupun kelurahan masyarakat diajak bicara di Balai Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Siapa yang berbuat ini?
Alhamdulilah, warga Kelurahan Pesantren yang menunjukkan kedewasaan berpikir tidak terpancing isu-isu negatif yang berkembang dari temuan kitab suci Al Qur’an dan Iqro yang berserakan di halaman tempat ibadah tersebut.
“Kami terus mengusut penemuan tersebut,” kata Kapolsek Pesantren, Kompol Sucipto didampingi Camat Pesantren, Eko Lukmono Hadi, Rabu petang.
Menanggapi kejadian tersebut, Danramil Pesantren, Kapten Arm Nur Solikin merasa yakin dan optimis, bahwa si pelaku masuk golongan orang gila atau tidak waras, karena melakukan tindakan yang diluar kewajaran.
Disamping itu, siapapun pelakunya dan apapun latarbelakangnya, sama sekali tidak terkait dengan etnis atau agama yang tersemat pada identitasnya.
H.M.Salim berharap, kesadaran warga Kediri untuk saling menghargai dan menghormati, serta menjaga kerukunan antar umat beragama, guna mencegah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang berusaha mengadu domba satu sama lain. Apalagi toleransi antar umat beragama di Kediri sangat erat hubungannya dengan kemajemukan yang melatarbelakangi masyarakatnya.
Hadir pada silaturahmi tersebut, H. M.Salim selaku Ketua FKUB Kota Kediri, H.Hasan dari MUI Kota Kediri, Jemis D. Panie dari Bamag Kota Kediri, Daniel S. dari tokoh Kristen, Petrus Erlik dari tokoh Katolik, Komang K.Y dari tokoh Hindu ,Suprayitno dari tokoh Konghuchu, dan Suparto dari tokoh Penghayat.