HARIANTERBIT.CO – Musibah tanah longsor menghantam bangunan ibadah yang terletak di Desa Satak, Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Senin(27/2) anggota Koramil 21/Puncu bersama Polsek Puncu serta warga setempat, melakukan kerja bakti dan perbaikan.
Salah satu perusahaan perkebunan PTPN berlabel plat merah juga turun tangan mengulurkan bantuan sosial kepada Marbot Mushola At Tauhid, M.Khusnul yang rumahnya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi terjadinya musibah tanah longsor, senin (27/02/2017)
Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M. Si (Han) dipercaya oleh perusahaan perkebunan tersebut, untuk menyerahkan bantuan sosial berupa buku-buku literatur keagamaan, jam dinding, sajadah, karpet, fiting lampu hias dan rukuh kepada M.Khusnul yang diberikan langsung dirumah kediamannya. Sedangkan bantuan sosial yang langsung dari Kodim Kediri, berupa mie instan, beras, gula ,minyak goreng dan tepung terigu yang juga langsung diterimakan kepada M.Khusnul.
M.Khusnul sangat berterima kasih kepada PTPN yang telah bersedia membantu ketersediaan perlengkapan ibadah ini, karena hampir 100% seluruh perlengkapan ibadah di Mushola At Tauhid sudah mengalami kerusakan yang cukup parah, dan dirasa tidak layak untuk digunakan.
Untuk bantuan yang diterima berupa paket sembako dari Kodim Kediri, dirinya mengaku sangat berterima kasih atas kepedulian Kodim Kediri atas apa yang sudah diperbuatnya selama ini, saat menjalani pekerjaan sebagai seorang Marbot, dan hal ini sangat jarang sekali ada pihak yang peduli atas pekerjaan yang dilakoni seorang Marbot.
Salah satu executive perusahaan perkebunan PTPN ,Pratikno Suwondo mebenarkan bantuan sosial tersebut, dan kemungkinan besar bantuan perbaikan mushola juga akan dilakukan, tetapi keputusan tersebut masih menunggu hasil rapat jajaran PTPN berkaitan masalah anggaran yang dikucurkan.
Status kepemilikan Mushola At Tauhid sendiri secara absah milik warga setempat, karena memang sebelumnya, status tanah tersebut merupakan tanah wakaf dari salah satu warga yang berkecukupan di Desa Satak.
Danramil Puncu, Kapten Inf M.Walifatma, berharap uluran tangan dari pihak lain juga ikut berdatangan, baik secara langsung kepada Marbot maupun melalui perantara, karena kondisi Mushola At Tauhid sudah hancur lebur dan tidak bisa lagi digunakan sebagaimana mestinya.
Harapan untuk memulihkan atau merehabilitasi Mushola At Tauhid ,saat ini berada di tangan PTPN selaku donatur yang sudah menyatakan diri siap membantu pembiayaannya.
Disi lain. Mushola ini sebenarnya masih relatif tidak begitu lama dibangun, karena baru mencapai usia sekitar 12 tahun atau tepatnya dibangun pada tahun 2005 lalu, dan pembangunannya sendiri merupakan swadaya warga sekitar.
Mushola ini sebelumnya sanggup menampung sekitar 80 hingga 100 jamaah, dan bila dilihat lokasi tempat berdirinya bangunan Mushola, memang relatif cukup rawan, karena sangat berdekatan dengan tebing.