HARIANTERBIT.CO – Direktur Riset Lembaga Konsultasi dan Politik Indonesia (LKPI), Tatak Ujiyati mengatakan, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno didukung oleh pemilih pemula di bawah usia 24 tahun (36,4 persen), pelajar (47,3 persen) dan PNS (41,7 persen).
Pasangan Anies-Sandi juga didukung penuh Muhammadiyah (50 persen), dan mereka yang mengaku sebagai warga NU (37,2 persen).
Tiga suku terbesar di Jakarta yaitu Betawi, Jawa dan Sunda juga lebih banyak mendukung paslon Anies-Sandi.
“Ada perubahan riak saja bisa menentukan perubahan pilihan,” kata Tatak, saat diskusi di Hotel Sofyan Betawi Jl Cut Mutiah Jakarta, Rabu (15/2).

Sedangkan pemilih tidak loyal dan perubahan, dan pendukung Prabowo-Hatta cenderung memilih Anies-Sandi. Pilkada DKI Jakarta berlangsung Rabu (15/2) ini diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
“Jumlah exit poll ini adalah 744 responden yang tersebar di 500 TPS terpilih, dengan jumlah sampel margin error dari exit poll ini adalah +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil exit poll pukul 12.00 WIB, paslon Anies-Sandi mengungguli dua paslon lainnya dengan perolehan 31,05 persen,” ujar Tatak.
Tempat kedua ditempati paslon Ahok-Djarot dengan 20,30 persen, sedang Agus-Sylvi menempati posisi buncit dengan perolehan 15,73 persen.
Paslon Basuki-Djarot juga didukung penuh oleh suku Tionghoa (77,1 persen) dan Batak (55 persen).
Sementara menurut ahli strategi dan komunikasi politik yang juga Direktur Eksekutif LKPI Dendi Susianto, kemenangan paslon Anies-Sandi dan Ahok-Djarot bukan merupakan sesuatu yang mengejutkan. “Dalam satu bulan terakhir nampak elektabikitas kedua paslon ini cenderung meningkat,” ungkapnya. (*/dade/rel)