HARIANTERBIT.CO – Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis SH selalu berkomitmen untuk terus menjalankan kepemimpinannya dengan amanah. Semua dilakukannya semata untuk memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Cirebon. Maka sikap kepemimpinannya selalu tegas dan selalu berorientasi pda kemajuan.
Terlebih saat Direktur Utama Perumda Farmasi menyampaikan di depan anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon terkait kondisi perusahaan daerah saat ini. Terutama adanya laporan keuangan pada masa direktur sebelumnya yang diduga direkayasa dan selalu mengalami kerugian. Hal itu langsung di respons serius Wali Kota Cirebon. Ia berjanji akan membenahi benang kusut di setiap perusahaan daerah (perumda) agar lebih maksimal berkontribusi untuk daerah. Itulah wujud komitmen dari Pemkot Cirebon untuk mengobati penyakit di tubuh perumda dengan kejujuran dan keterbukaan dari manajemen.

Wali Kota Cirebon Drs Nasrudin Azis menyatakan, dirinya menginginkan perusahaan daerah di Kota Cirebon ada perubahan. Dengan adanya perubahan direksi, pada akhirnya ditemukan penyebab-penyebab kerugian dari setiap perusahaan tersebut. Hal ini bukti keseriusan pemerintah kota untuk memperbaiki semua unit usahanya di Kota Cirebon.
Pihaknya, tambah Aziz, mendukung upaya Komisi B untuk melakukan perbaikan, dan pihaknya salut atas keberanian dari Direktur Perumda Farmasi yang baru untuk menyampaikan apa adanya. Pasalnya, sebuah penyakit baru bisa diatasi kalau pasiennya mengakui secara jujur penyakitnya apa. ”Insya Allah dengan cara seperti itu, perusahaan daerah ke depan akan jauh lebih baik lagi,” ungkapnya.
Menurut Azis, untuk masalah penyertaan modal yang tidak sesuai peruntukannya, pihaknya akan mengkaji dan akan meminta akunting publik untuk menilai seperti apa proses keuangan pada saat masa direktur Perumda Farmasi yang lama. Pihaknya mengaku akan meminta audit ulang laporan keuangannya, dan pada saat di Perumda Farmasi ada rekayasa dan sebagainya, tentunya persoalannya ada pada perbuatannya.
”Kita akan serahkan sepenuhnya. Nanti apakah masuk ke ranah mananya, misalnya ranah hukum atau yang lainnya akan bisa dilihat setelah dilakukan pendalaman,” ujarnya.
Semuanya, lanjut Azis, akan dipertajam dan digali seperti apa sebenarnya yang terjadi di Perumda Farmasi tersebut. Pihaknya meyakini tugas utama yang disampaikan kepada direktur yang baru untuk membenahi. Benang kusutnya perusahaan daerah di Kota Cirebon, terletak pada manajemennya yang kurang rapih.
”Saya akan mem-back-up penuh direktur yang baru untuk melakukan pembenahan-pembenahan ini,” pungkasnya. (nurudin)