CEO Alvara Hasanuddin Ali didampingi moderator, menjelaskan hasil survei Alvara pada jumpa pers di Waroeng Daun, Cikini Jakarta Pusat, Jumat (10/2).

SURVEI ALVARA: ELEKTABILITAS PASLON NO 2 MASIH UNGGUL

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Elektabilitas pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih unggul dengan 38,3 persen. Disusul pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 32,6 persen, dan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni dengan elektabilitas 20,1 persen.

Sedangakan responden belum memutuskan sekitar 9 persen, survei yang dilakukan pada 6-8 Februari 2017 ini memakai metodologi multistage random sampling dengan 811 responden yang disurvei di 105 kelurahan.

“Sebaran sampel sendiri dibagi dalam lima wilayah, yakni Jakarta Barat sebanyak 185, Jakarta Pusat 85, Jakarta Selatan 192, Jakarta Timur 225, dan Jakarta Utara sebanyak 124. Margin of error kurang lebih 3,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” kata CEO Lembaga Survei Alvara, Hasanuddin Ali, saat Jumpa Pers di Waroeng Daun, Cikini Jakarta Pusat, Jumat (10/2).

CEO Alvara Hasanuddin Ali didampingi moderator, menjelaskan hasil survei Alvara pada jumpa pers di Waroeng Daun, Cikini Jakarta Pusat, Jumat (10/2).
CEO Alvara Hasanuddin Ali didampingi moderator, menjelaskan hasil survei Alvara pada jumpa pers di Waroeng Daun, Cikini Jakarta Pusat, Jumat (10/2).

Sementara itu, responden yang diservui mayoritas mengaku bukan anggota ormas, yakni sebanyak 60,4 persen, yang mengaku anggota ormas NU sebanyak 30,8 persen, Muhammadiyah 6,9 persen, dan ormas lain-lain di bawah satu persen. Dalam survei ini, 100 persen masyarakat DKI Jakarta sudah mengenal dengan baik pasangan calon sehingga dalam hal popularitas pasangan calon sudah kuat.

“Dalam top of mind publik sangat mengingat pasangan Ahok-Djarot, yakni sebanyak 55,4 persen disusul Anies-Sandi 27,5 persen, dan Agus-Sylvi 17,1 persen. Namun ada beberapa kejuatan dari hasil survei, terutama tentang pergeseran dan penurunan suara pada pasangan nomor urut 1 (Agus-Sylvy) dan diikuti oleh kanaikan yang dialami paslon nomor urut 3 (Anies-Sandiaga),” ujarnya.

Lebih lanjut, terlihat ada pergeseran suara dari nomor 1 ke nomor 3 sedangkan nomor urut 2 yakni, pasangan Ahok-Djarot konsisten di atas, kendati pasangan Ahok-Djarot ada di posisi pertama, namun diakui terjadi sedikit penurunan elektabilitas yang disebabkan oleh polemik dengan Ketum MUI Ma’ruf Amin.

Namun penurunan ini tidak signifikan, karena justru yang terkena banyak imbas penurunan adalah pasangan nomor urut 1 (Agus-Sylvi).

“Ahok agak turun cuma nggak terlalu signifikan dan ternyata suara paslon 1 di kalangan Nahdliyin juga turun, ini menunjukkan respons yang dilakukan oleh Pak SBY di medsos ternyata berpengaruh di kalangan Nahdliyin juga,” ungkap Hasanuddin.

Di pihak paslon Anies-Sandiaga, justru mendapat banyak limpahan suara, salah satunya karena tidak terlalu masuk dalam pusaran konflek Ahok-Ma’ruf selain juga karena performance saat debat kandidat juga sangat bagus. Jadi dalam analisa kami, pengaruh dari performance debat dan tidak ikut dalam merespons perselisihan antara Ahok dan Ma’ruf Amin ternyata positif bagi pasangan Anies-Sandiaga.

“Melihat hasil survei tersebut, ada kemungkinan bahwa Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. Hasil debat pamungkas juga akan memengaruhi hasil survei. Pemilih Ahok dan Anies lebih solid dibandingkan pemilih Agus. Jadi kalau dilihat kemungkinan debat terakhir hanya memantapkan di kedua kubu di paslon 2 dan 3. Suaranya agak bimbang pemilih satu akan berubah,” kata Hasanuddin. (*/dade/rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *