HARIANTERBIT.CO – Publikasi ilmiah bagi sebuah perguruan tinggi menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas di dalam lingkup civitas akademika maupun sebagai sumbangsih bagi negara di mana perguruan tinggi itu berada.
Seperti yang dilakukan Universitas Indonesia misalnya. Publikasi bidang kesehatan, obat-obatan serta teknik, masih mendominasi aktivitas publikasi ilmiah salah satu kampus tertua di Indonesia itu. Untuk bidang kesehatan, Fakultas Kedokteran UI serta fakultas serumpunnya melibatkan perisetnya untuk memaparkan publikasi ilmiah.
Sementara untuk bidang teknik, Fakultas Teknik UI menggandeng Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas Ilmu Komputer dalam pengembangan karya-karya ilmiahnya.
Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia Prof Dr rer.nat Rosari Saleh mengatakan, kenaikan jumlah publikasi ilmiah Bidang Kesehatan/Obat-obatan di Universitas Indonesia, meningkat hingga 50 persen dalam kurun empat tahun terakhir. Sementara untuk bidang teknik, mengalami peningkatan hingga kisaran 12 persen.
Bahkan, kata Rosari, bila ditinjau lebih jauh, publikasi untuk bidang general medicine, tingkat kenaikannya cukup fantastis, yakni mencapai 139 persen dengan jumlah penulisnya yang juga meningkat hingga 200 persen. “Semoga tetap bisa terjaga secara kualitas dan kuantitas risetnya,” ujar Rosari, baru-baru ini di Jakarta.
Lebih lanjut Rosari mengungkapkan, tema general medicine adalah yang paling menonjol dalam tema kedokteran Universitas Indonesia, disusul dengan tema public health, environmental and occupatiobal healt serta infectious desease.
“Khusus untuk publikasi di bidang infectious desease, publikasinya meningkat sekitar 50 persen sejak tahun 2013 sampai 2015 dengan jumlah penulis yang juga meningkat sebesar 97 persen,” lanjutnya.
Periset Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sudah mencatatkan beberapa lompatan penelitian yang berguna untuk masyarakat, di antaranya pengembangan sistem tele-medicine untuk ultrasonografi yang bisa mendeteksi kesehatan ibu hamil dari jauh, sehingga diharapkan bisa menurunkan angka kematian ibu di Indonesia.
Pengembangan terapi sel punca pada pasien cedera medulla spinalis dan pengembangan vaksin infeksi DHF, HIV dan Tuberkolosis, juga menjadi catatan prestasi riset kedokteran UI.
Jumlah publikasi ilmiah internasional dari UI baik yang terindeks Scopus dan lainnya meningkat signifikan dari 1.000-an karya pada tahun 2015 menjadi 1.802 dokumen hingga Desember 2016.
Rosari menekankan, Universitas Indonesia memberikan kesempatan yang sama pada pengembangan riset bidang sosial dengan pencapaian yang tak kalah menggembirakan.
“Dalam rumpun sosial humaniora misalnya, tema yang berkaitan dengan pendidikan terlihat jauh meningkat. Kita sudah punya 120 penulis atau meningkat hampir 300 persen dalam empat tahun terakhir,” tuturnya.
Sementara, publikasi ilmiah bertema strategi manajemen juga sudah dihasilkan 361 publikasi. Dia berharap pencapaian publikasi ilmiah UI sepanjang tahun 2016 makin memacu semangat civitas akademika agar terus menghasilkan karya-karya yang berkualitas di dunia internasional. (arya)