HARIANTERBIT.CO – Terkait bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu), Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Cirebon Tomy menyatakan, pihaknya hanya memberi bantuan sebatas aladin (alas, lantai dan dinding), kemudian ada pula bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp20 juta yang digunakan secara berkelompok dengan membuka usaha seperti warung.
Secara umum belum terlihat progres dari hasil bentuk bantuan tersebut karena dimulai saat triwulan keempat. Tomy pun mengakui, dalam pelaksanaan awal tidak ada koordinasi dengan SKPD yang berkaitan dengan program tersebut. Hal itu disebabkan keterlambatan pelaksanaan yang dimulai bulan Desember. Sehingga belum sempat untuk berkoordinasi.
“Kami mengaku tidak ada koordinasi dengan SKPD lain, karena pelaksanaan yang terlambat. Jadi tidak sempat untuk koordinasi,” kata Tomy.
Pihaknya mengharapkan selaku dinas, anggaran yang sudah diberikan dapat dimaksimalkan agar dapat memberdayakan mereka (masyarakat) yang bisa mengubah tingkat taraf hidup. Dan juga, dengan bantuan tersebut masyarakat dapat memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan mereka sendiri. Jangan hanya menerima tidak bertanggung jawab maka diberi pendampingan secara terus menerus. (nurudin)
