HARIANTERBIT.CO – Masuk dunia politik, adalah dunia yang sarat dengan kritik dan membutuhkan orang2 energik. Bisa dibayangkan bila orang2 yang masuk ranah politik, berpikiran ndoro, berjas dasi sebagai baju resmi, gembelang bembeleng minta dilayani, dan semua diharapkan cium tangan dan sendiko dhawuh, ini akan membuat semakin tidak waras dalam penggunaan sumber2 daya dan pendistribusianya.
Ketidak warasan dalam politik adalah keserakahan, rasa ingin dilayani dan dipuja puji, selala ingin berkuasa dan menguasai sehingga bisa terus mengangkang semua sumber daya. Dan parahnya lagi menghilangkan logika dan akal warasnya sebagai mendirikan dinasti dengan jajaran lingkaran kroni.
Memuakkan memang kalau sudah demikian, rasa keadilan pasti sudah dibuang, kebenaran dipasung apa saja yang dikatakanya seolah menjadi sabda. Orang2 baik dan benar akan dimatikan atau setidaknya di singkirkan dari hadapanya, dibuatnya sekarat bahkan kalau perlu dimatikan hidup dan penghidupanya.
Kroni2 ini tentu saja jauh dari prestasi karena mereka adalah kaum penjilat dan kaum2 pencari selamat bukan fighter bagi kesejahteraan dan kemajuan sang rakyat.
Parahnya lagi tatkala untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaanya tega dan rela menggunakan cara2 preman, cara2 primordial yg menghapuskan akal sehat dan logika masyarakat.
Rakyat dibuatnya masa mengambang, sebagai batu pijakan yang semakin menjauhkan dari rasa kemanusiaan dan keadilan. Teriakan2nya sebatas janji2 dan Provokasi. Tak jarang malah mengadu domba, memfitnah, merusak keharmonisan dan gilanya lagi tanpa malu dan tanpa rasa berdosa berani mengatasnamakan Tuhan dan kesucian2.
Politik hati nurani adalah politik melayani. Membangun keadilan sosial, semua orang memiliki kedudukan yg sama di muka hukum, mempunyai hak dan kesempatan yg sama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Memiliki hak dan kesempatan yg sama dalam pelayanan2 publik.
Para politikus adalah para pejuang kemanusiaan, sadar, bertangg jawab, peka dan peduli bagi meningkatnya kualitas hidup masyarakat.
Prestasi2 nya harus dapat dilihat, dirasakan secara nyata secara fisik, sistem2 modernisasi, pola2 pelayanan publik yg prima, terkikis habisnya KKN. Semakin aman, nyaman dan sejahteranya masyarakat, dan terhindarnya dr sgl bentuk mafia /prmanisneā.Penulis Chryshnanda DL. Kabidbin Gakkum Korlantas Polri