HARIANTERBIT.CO – Kementerian Agama (Kemenag) resmi meluncurkan Al-Quran dengan terjemahan tiga bahasa daerah yakni, bahasa Batak Angkola, Toraja dan Mongondow. ini adalah program yang terencana sejak tahun lalu.
Al-Quran dengan terjemahan bahasa daerah ini diluncurkan Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan litbang dan Diklat Kemenag, yang sejauh ini telah menerbitkan terjemahan Al-Quran dalam sembilan bahasa daerah yaitu, bahasa Sasak, Makassar, Kaili, Jawa Banyumasan, Minang, Dayak Kanayatn, Batak Angkola, Toraja dan Mongondow.

“Alasan mengapa membuat Al-Quran dengan terjemahan bahasa daerah, yaitu bertujuan untuk menyediakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat muslim Indonesia dalam rangka penguatan karakter bangsa, terutama bagi masyarakat yang belum cukup baik pemahamannya dalam bahasa Indonesia, karena lebih cenderung menguasai bahasa daerahnya masing-masing,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, saat sambutan peluncuran Al-Quran terjemahan tiga bahasa di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jl Thamrin Jakarta, Senin (19/12).
Pelestarian bahasa daerah
Menag menuturkan, dengan adanya Al-Quran terjemahan bahasa daerah ini, agar masyarakat lokal memiliki kesempatan untuk memahami isi Al-Quran yang dapat diamalkan nantinya dalam kehidupan sehari-hari.
“Selain itu, Al-Quran dengan terjemahan bahasa daerah ini juga sebagai salah satu upaya membantu pelestarian dan pemeliharaan budaya lokal khususnya bahasa daerah yang cenderung mengalami kepunahan,” tandas Lukman.
Dalam kesempatan tersebut Kemenag juga meluncurkan buku Ensiklopedia Pemuka Agama Nusantara. Buku tersebut diluncurkan sebagai bentuk apresiasi kepada pemuka agama dan pegiat keagamaan bagi keberadaan negara Indonesia pada umumnya.
“Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kementerian Agama yang telah menghasilkan produk yang bermanfaat bagi bangsa ini,” pungkas Lukman. (*/dade)