HARIANTERBIT.CO – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kini tengah merenovasi sejumlah trotoar. Untuk itu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menganggarkan dana sebesar Rp263 miliar guna menata dan membuat trotoar baru di 42 titik di Jakarta. Sebanyak 35 pembangunan trotoar ditangani suku dinas dan 7 lainnya menjadi kewenangan langsung Dinas Bina Marga DKI.
Kepala Seksi Pembangunan Trotoar Dinas Bina Marga, Ricky Janus mengatakan proyek pembangunan trotoar oleh Dinas Bina Marga DKI sudah dilakukan sejak Juni lalu. Sementara, pembangunan trotoar oleh suku dinas dimulai Juli seusai Lebaran lalu.
“Ada lima pembangunan trotoar baru dan dua penataan trotoar lama yang ditangani langsung Dinas Bina Marga DKI. Biaya yang dikeluarkan untuk keduanya terbilang sama karena trotoar lama harus dirombak dari paving block diganti menjadi beton,” kata Ricky.
Lima pembangunan trotoar baru tersebut berada di Jalan Pluit Karang Raya, Jakarta Utara, kawasan Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat, kawasan Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, Jalan Caringin-Suryo Pranoto, Jakarta Pusat, dan kawasan Stasiun Cawang, Jakarta Selatan.
Sementara, trotoar yang ditata ulang berada di kawasan Tanah Abang dan kawasan Blok M di Taman Ayodya-Melawai Pasaraya. Lebar tiap-tiap trotoar berbeda, bergantung pada kesedian lahan. Rata-rata trotoar memiliki lebar 2-4 meter. Di Jalan Pluit Karang Raya, misalnya lebar trotoar tidak sama berkisar 2-6 meter karena memanfaatkan sisa dari ruang jalan.
“Perbedaan lebar itu karena pertama, kami ukur dulu jalan untuk kendaraan umum ada berapa dan konsisten, tidak mengalami perubahan. Sisa lahan dari pembagian lajur itu yang digunakan untuk pembuatan trotoar,” tandas Ricky.
Model trotoar yang dibangun berbeda dari sebelumnya. Kali ini sejumlah fasilitas disertakan, di antaranya box utility berupa lubang berbentuk kontak (main hole) dengan ukuran 1,2 meter x 1,8 meter dengan kedalaman 2,3 meter untuk dimanfaatkan PLN, Telkom, dan PDAM.