HARIANTERBIT.CO – Siapa sangka jika akhirnya semua menjadi kalut setelah target yang ditetapkan masih jauh dari harapan. Malah pekerjaan terkesan dipaksakan untuk selesai waktu yang ditargetkan, akibatnya banyak pelaksanaan proyek yang diduga bermasalah lantaran tidak sesuai spek yang ada. Kendati demikian pihak Dina Pekerjaa Umum (DPU) masih optimis mengingat masih terdapat sisa waktu dan diharapkan bisa berjalan sesuai harapan.
Seperti diketahui bahwa pembangunan infrastruktur di Kota Cirebon, yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp96 miliar terdapat 86 titik pengerjaan se-Kota Cirebon. Namun berdasarkan hitungan waktu pengerjaan pekerjaan tersebut masih belum mencapai 50 persen. Bahkan, waktu yang hanya tersisa 21 hari lagi menjadi target yang harus segera diselesaikan oleh pihak kontraktor. Atas hal itu, Komisi B DPRD memanggil kontraktor, konsultan dan DPU-PESDM. Para kontraktor dan konsultan mengakui pengerjaan tidak sesuai ketentuan. Atas hal itu, Komisi B DPRD berencana memanggil kembali pihak terkait pekan depan.
Ketua Komisi B DPRD, H Watid Shahriar juga menjelaskan, pertemuan dengan kontraktor, konsultan dan DPU-PESDM ini untuk meminta penjelasan dari ketiga pihak tersebut terkait proyek pekerjaan infrastruktur. Karena memang banyak laporan dari masyarakat bahkan dewan sendiri yang melihat langsung pengerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi, bahkan bisa dibilang asal-asalan. Menurutnya, bisa lihat tadi, kontraktor dapil 1 dan dapil 3 memang mengakui hal tersebut. Namun mereka siap untuk membongkar kembali dan memperbaikinya. Dan pihak DPU pun berkomitmen untuk tidak membayar kontraktor jika pekerjaannya tidak sesuai spesifikasi dan kontrak. Terlebih lagi, kata Bendahara Partai Nasdem ini, di jalan Cipto, pihaknya akan lihat progres selama satu minggu yang kontraktor janjikan 30 persen pengecoran jalan.
“Kita bisa ketahui sendiri pengakuan dari para kontraktor itu. Minggu depan akan kami panggil kembali pihak-pihak ini,” ungkapnya. (nurudin)
