Presiden Joko Widodo menghadiri puncak Hari Guru Nasional (HGN) yang dilangsungkan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11).

PRESIDEN: GURU ITU PEMBIMBING ANAK DIDIK, AGAR MEREKA TAHU NKRI INI BERAGAM

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Presiden Joko Widodo menghadiri puncak Hari Guru Nasional (HGN) yang dilangsungkan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11).

Dalam mengawali sambutannya, Presiden mengucapkan selamat Hari Guru Nasional di seluruh Tanah Air. Di mana pun Anda berada khususnya yang berada di pelosok dan daerah perbatasan, juga dirgahayu PGRI yang ke-71.

Jokowi juga menyampaikan beberapa hal, terutama berkaitan dengan keberagaman, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kenapa ini saya sampaikan, karena bapak ibu gurulah yang bisa membimbing dan mengisi anak-anak didik kita, agar mereka tahu secara jelas betapa negara kita adalah beragam,” kata Jokowi.

“Saya bisa sampaikan ini karena bisa merasakan, karena saya sudah datang ke wilayah paling ujung barat negara kita, titik nol Sabang, Provinsi Aceh kemudian ke ujung paling timur Merauke. Paling utara Pulau Miangas, saya presiden pertama datang ke sana. Itu pulau kecil yang hanya dihuni 800 orang,” sambung Presiden.

Presiden Joko Widodo menghadiri puncak Hari Guru Nasional (HGN) yang dilangsungkan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11).
Presiden Joko Widodo menghadiri puncak Hari Guru Nasional (HGN) yang dilangsungkan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11).

Guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar, serta mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa.

“Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN) dengan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),” ujar Jokowi dalam sambutannya.

Apresiasi untuk guru
Untuk memperingati momentum berharga ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melakukan berbagai apresiasi terhadap dedikasi guru. Salah satu bentuk penghargaan tersebut adalah dengan diselenggarakan upacara bendera peringatan HGN tahun 2016 dan HUT Ke-71 PGRI.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan, sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015, tentang Guru dan Dosen, maka secara resmi guru dinyatakan sebagai tenaga profesional.

“Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, maka pemerintah telah bertekad memberikan tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru yang bersertifikat pendidik,” terang Muhadjir.

Dengan upaya tersebut, Mendikbud berharap, dapat memberikan dampak nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru, dibuktikan dengan peningkatan mutu profesi dan hasil belajar siswa.

“Ke depannya perlu segera dirumuskan kebijakan agar sebagai tunjangan profesi guru bisa diinvestasikan bagi peningkatan kinerja guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar,” ucap Muhadjir.

Peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima utama pembangunan pendidikan nasional. Dengan demikian, penetapan beberapa kebijakan strategis untuk membentuk guru yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkat.

“Hari ini adalah harinya orang-orang mulia yang menyiapkan generasi masa depan yang lebih cemerlang. Insya Allah kita semua akan dimuliakan oleh Yang Mahamulia. Jadilah guru berkemajuan,” ucap Mendikbud Muhadjir dalam satu kesempatan. (*/dade)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *