HARIANTERBIT.CO – Bendum Komite Rakyat Nasional (Kornas), Bondan Arie Perdana mengatakan persoalan Basuki Tjahya Poernama kini telah masuk babak baru, penetapannya sebagai tersangka oleh pihak kepolisian ternyata menimbulkan reaksi bagi segelintir kelompok yang tidak puas, padahal kinerja polisi patut diberikan apresiasi dengan keberanian dalam menetapkan petahana sebagai tersangka.
Sementara itu, menarik apa yang disampaikan oleh Ustd Arifin Ilham, kepada peserta 10.000 jamaah di Bogor, Umat Islam tidak perlu demo, kita awasi dipengadilan, beliau juga memberikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kapolri dengan tidak mengintervensi hukum. “MUI, NU dan Muhamadiyah tidak jauh berbeda dengan Ustd Arifin Ilham, ormas Islam terbesar ditanah air tersebut pun demikian,” kata Bondan, Sabtu (19/11), di Jakarta.
Adanya isu yang berkembang akan adanya aksi demontrasi pada tanggal 2 Desember 2016 oleh salah satu kelompok kecil, menurut hemat kami sudah masuk dalam nuansa politis. “Silahkan saja sebagai warga negara melakukan aksi unjuk rasa dialam demokrasi kebebasan berpendapat, hanya itu semakin terlihat kental sekali politisnya,” ujarnya.
Sebagai tokoh umat, sebaiknya memberikan pencerahan yang menyejukkan, bukan malah sebaliknya, negara kita adalah negara hukum, sepantasnya percayakan saja kepada proses hukum yang sedang berjalan, kita semua tinggal mengawal dan mengawasi sampai dengan pengadilan.
“Oleh karenya kami mengajak seluruh pemuda Indonesia jangan mudah terprovokasi dengan dalil-dalil tertentu yang berbau politik, persoalan Ahok sudah menjadi ranah aparat penegak hukum, toh mungkin saja Ahok sudah tidak dapat lolos lagi dari jeratan hukum, bagi yang berkepentingan jangan terlalu lebaylah,” ungkap Bondan. (dade)