HARIANTERBIT.CO – Setelah kurang lebih dua bulan sejak penanaman perdana sekitar akhir Agustus 2016 lalu. Tepat pada 7 November 2016 telah dilaksanakan panen padi perdana seluas satu hektare, dan sekaligus pengenalan alat perontok padi bersama kelompok tani binaan Pos Aplal, Desa Tasinifu Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU.
Sebelum panen padi perdana dimulai, Danpos Aplal Letda Inf Pujianto menjelaskan secara singkat tentang sistem penanaman padi yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani ‘Mitra Tani’ yang merupakan kelompok tani binaan Pos Alpal, bahwa sistem tanam padi yang digunakan adalah sistem tanam baris model ‘tegel’. Disebut ‘tegel’ karena penempatan tanaman kelihatan seperti susun tegel rumah, di mana jarak sisinya sama, misalnya 15×15 cm atau 20×20 cm.
“Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh petani lainnya di kampung Aplal, di mana mereka menanam padi kurang beraturan jaraknya dan beranggapan bahwa semakin banyak bibit yang mereka tanam akan semakin banyak hasilnya,” kata Pujianto.
“Dengan cara tanam baris model ‘tegel’ tersebut mempunyai banyak keuntungan, di antaranya menghemat jumlah bibit yang ditanam, mempermudah proses penyiangan atau pembersihan rumput dan gulma dengan menggunakan alat topa atau gasrok dan dengan jarak tanam yang sudah diatur akan menghasilkan jumlah anakan padi yang lebih banyak,” sambungnya.

Pada kesempatan itu juga Danpos Aplal memberikan pengenalan alat perontok padi dan mempraktekan cara kerjanya. Danpos Aplal menjelaskan, model atau bentuk alat perontok padi, di mana mesin sebenarnya mirip alat perontok padi sistem ontel, bedanya hanya pada sistem penggeraknya di ganti dengan mesin.
“Alat ini sudah banyak digunakan oleh petani di Pulau Jawa, namun baru sekarang diperkenalkan pada petani di Kampung Aplal, Desa Tasinifu Kecamatan Mutis Kabupaten TTU,” ujar Danpos Aplal.
Menurut Bapak Fredi Olin, sebenarnya lahan sawah di sini cukup luas, kurang lebih 10 hektare, tetapi yang baru di gunakan untuk sawah percontohan hanya satu hektar, karena masyarakat disini masih belum percaya sebelum ada bukti dari hasil panen.
“Setelah panen ini mereka baru percaya, ini bisa dilihat dari jumlah anakan padi yang lebih banyak dan batang padi yg lebih besar karena lebih subur,” ungkap Fredi.
Fredi menambahkan, untuk alat perontok padi yang dibuatkan oleh anggota Pos Aplal, sangat membantu anggota kelompok tani tersebut, karena proses perontokan padi akan lebih cepat dibandingkan dengan cara lama dengan menggilas atau menumbuk batang padi.
Acara panen padi perdana ini dihadiri oleh rombongan Perwira Staf Satgas Pamtas Yonif R 321 Kostrad yang terdiri dari Pasiter Lettu Inf Munirul Janani, Pasi Intel Lettu Inf Rasam, Perwira Hukum Lettu Chk Paksi Hutajulu bersama dengan Danpos Aplal Letda Inf Pujianto di lokasi sawah percontohan Kampung Aplal, Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU. (dade)