HARIANTERBIT.CO – Rencana aksi demo besar-besaran yang akan dilakukan sebagian ormas pada 4 November 2016, juga disikapi oleh Kodim 0809/Kediri, khususnya terkait kondisi terkini yang ada di Kota dan Kabupaten Kediri. Kendati fokus utama dari aksi demo tersebut berada di Ibu Kota (Jakarta), tetapi dampak atau imbas dari aksi itu juga menyasar di beberapa daerah, termasuk di Kediri.
Di sela-sela kunjungan ke beberapa tokoh lintas agama yang ada di Kediri, Kamis (3/11), Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi menanggapi aksi demo yang bakal berlangsung 4 November (khusus kondisi yang ada di Kediri), dengan mengambil garis triangle, yaitu menyikapi dari pandangan tiga arah dengan kacamata netralitas TNI. Pertama, aksi demo merupakan bagian dari kehidupan demokratis yang mengacu pada kebebasan mengeluarkan pendapat atau apresiasi yang juga sudah diatur dalam undang-undang.
Yang Kedua ialah, bantuan kekuatan personel TNI kepada Polri sudah diatur dalam undang-undang, dan ketiga adalah, suatu aksi massa yang menimbulkan ketidaknyamanan atau mengganggu masyarakat perlu disikapi dengan mengambil langkah-langkah strategis, guna mengantisipasi tindak kerusuhan atau pelanggaran hukum yang berdampak pada situasi keamanan.

Menurut Letkol Inf Purnomosidi, pihaknya sudah mengantisipasi aksi demo tersebut, dengan menyebarkan seluruh anggotanya (Babinsa dan Intel Kodim Kediri) untuk mendapatkan informasi yang sebanyak-sebanyaknya dan seakurat-akuratnya, agar mengetahui secara persis dan detail kondisi terkini yang ada di Kediri.
“Demikian juga kekuatan personel (Kodim Kediri), juga sudah disiapkan, bila sewaktu-waktu dibutuhkan Polri (Polresta dan Polres Kediri), maupun ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (spontanitas),” kata Dandim Kediri ini.
Di samping itu, tambah Purnomisidi, pihaknya (Kodim Kediri) mengimbau kepada masyarakat luas, khususnya yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Kediri, untuk bersikap bijak dan cerdas dalam mencerna setiap informasi atau berita yang bermunculan di televisi, radio, media cetak, media online maupun media sosial.
“Selain itu, masyarakat jangan mudah terprovokatif lewat isu-isu yang dikembangkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, baik sengaja maupun tidak sengaja berusaha memecah belah kebhinnekatunggalikaan yang ada di Kediri,” tandasnya.
“Persatuan dan kesatuan jauh lebih penting dibanding dengan sikap emosional atau ego yang berlatar belakang kepentingan golongan maupun kelompok, karena sejak awal mula negara ini berdiri sudah menetapkan bahwa Pancasila dan UUD 1945, mutlak dan absolut sebagai dasar negara kita,” pungkas Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi. (*)