HARIANTERBIT.CO – Sedikitnya 70-an lebih siswa SDN Kampung Melati, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon dipindahkan ke beberapa sekolah dasar lainnya. Pemindahan siswa ini mengingat akan dibangun Gedung Olahraga (GOR) milik UPTD PORS Kota Cirebon.
Namun beberapa pihak menyayangkan gedung baru dari bantuan anggaran tahun 2014 dan bantuan pembangunan 2015 Sarpras Dinas Pendidikan diruntuhkan kembali.
“Kok baru dibangun, kini tahun 2016 malah diruntuhkan, ada apa ini,” ungkap Yusuf, aktivis mahasiswa Cirebon, Kamis (13/10).
Menurut Yusuf, jika memang mau dibongkar mestinya jangan dibangun, sebab ini sama halnya menghambur-hamburkan uang. Terlebih berdasarkan data yang ada masih banyak sekolah dasar membutuhkan perbaikan prasarana sekolah, ini bangunan baru malah dibongkar, bagaimana perencanaan Disdik atau ada apa dengan pembangunan sebelumnya kalau akhirnya gedung SD yang baru dibangun tersebut akhirnya dibongkar.
Hal senada juga diungkapkan Setiawan, aktivis LSM yang kerap memantau pembangunan di Kota Cirebon. Menurut Wawan –sapaan Setiawan– menyatakan, seharusnya ada alasan tertentu yang masuk logika ketika bangunan baru harus dibongkar. Jika memang tahu akan dibongkar kenapa harus dibangun hingga dua kali dalam dua tahun di tahun 2014 dan di tahun 2015.
“Ini kan mubajir serta penghamburan uang negara, maka pejabat Disdik yang berkompeten harus bisa menjelaskan kepada publik, agar tidak ada sangkaan lain yang mengarah kepada sesuatu yang negatif,” tandas Wawan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan media di lapangan dan pengumpulan data, menyebutkan jika SDN Kampung Melati merupakan bangunan baru dari bantuan pembangunan anggaran tahun 2014, dan dibantu lagi pada tahun 2015. Malah kabarnya Kepala UPTD PORS sebelumnya sudah mengajuan surat/proposal tentang merger gedung SD tersebut untuk dibangun sarana olahraga.
Namun anehnya tahun 2014 dan 2015 malah dibangun, dan kini bangunan baru tersebut dibongkar. Ini jelas aneh dan banyak menimbulkan berbagai spekulasi terkait ketidakjelasan planning Disdik terhadap pembangunan tersebut, walau kini akhirnya bangunan tersebut dibongkar. (nurudin)