KASUS GATOT BRAJAMUSTI, POLISI AKAN PERIKSA ARTIS NADINE CHANDRAWINTA

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Penyidik Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait kasus dugaan kepemilikan senjata api menyeret Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti. Artis Nadine Chandrawinata dan sutradara film ‘Azrax’ akan diperiksa pada Senin (19/9).

“Rencana pemeriksaan pukul 10.00 WIB,” kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto di Jakarta, Minggu (18/9) malam.

Budi mengutarakan, Nadine mengonfirmasi akan hadir memenuhi panggilan setelah penyidik menerima surat dari orang tua artis terkenal tersebut. “Iya (hadir) karena surat dari bapaknya langsung,” ujar AKBP Budi.

Penyidik meminta keterangan Nadine guna mendalami kepemilikan senjata api Gatot Brajamusti yang diduga pernah digunakan untuk properti saat syuting salah satu film. Sebelumnya, polisi telah memeriksa penyanyi Reza Artamevia, artis Elma Theana, sutradara Film ‘Azrax’ Dedi Setiadi, dan mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Ary Suta.

“Untuk pemeriksaan saksi, besok (Senin, (19/9)-red) kami lakukan pemeriksaan terhadap Nadine Chandrawinata karena yang bersangkutan pernah ikut terlibat dalam membintangi film ‘Azrax’,” ujar Budi Hermanto.

Selain Nadine, penyidik akan memeriksa ulang teman dekat Gatot, Wahjoeono, pada hari yang sama, pukul 09.00 WIB.

“Saudara Wahjoeono ini sudah datang Jumat lalu, tetapi karena yang bersangkutan harus mewakili Gatot Brajamusti dalam launching film ‘D.P.O’ sehingga dijadwal ulang besok pukul 09.00 WIB,” tutur Budi.

Wahjoeono yang merupakan teman dekat Gatot, sama-sama ikut mendirikan Padepokan Brajamusti. Wahjoeono dinilai tahu betul soal Gatot karena berada di lingkaran pergaulan yang sama.

Sutradara film Azrax, Dedi Setiadi pernah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, 14 September lalu. Dedi mengaku tidak tahu soal dua senpi yang diduga ilegal jenis Glock 26 dan Wlather PPK 22, serta ribuan peluru milik Gatot.

Dedi juga mengaku menyesal menggarap film Azrax tersebut karena sama sekali tidak bermutu. “Itu film busuk. Saya menyesal kerja sama dengan dia (Gatot),” ungkap Dedi.

Dalam film tersebut, ada sekitar 10 senjata yang digunakan sebagai properti. Menurut Dedi, senpi yang digunakan menjadi tanggung jawab kru bidang properti dan art director. “Soal properti bukan urusan sutradara,” tandas Dedi.

Pesinetron Elma Theana telah diperiksa penyidik karena ikut berperan dalam film Azrax. Dalam pemeriksaan, Elma mengaku diperlihatkan dua pucuk senjata api milik Gatot.

Polda Metro Jaya juga telah memeriksa mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional I Putu Gede Ary Suta karena Gatot mengaku menerima senjata api dari Ary Suta. Namun, Ary membantah pernyataan Gatot tersebut. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *