HARIANTERBIT.CO – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub)DKI Jakarta 2017, internal Partai Demokrat (PD) menghangat. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menonaktifkan Koordinator Juru Bicara PD, Ruhut Sitompul, mengirim SMS langsung pada dirinya.
Mengenai penonaktifan ini, Ruhut membenarkan, dia menerima SMS langsung dari SBY. SMS itu berisi empat poin. Berikut isi SMS tersebut:
- Saya mengikuti dinamika perpolitikan dewasa ini dan saya nilai saudara benar-benar tidak mengikuti kebijakan dan garis partai terutama Ketum PD karena pernyataan-pernyataan yang saudara keluarkan tidak mencerminkan posisi PD dan garis saya selaku Ketum PD.
- Sudah cukup sering saya berikan peringatan terhadap pernyataan saudara, tetapi tidak diindahkan. Terus terang ini sangat merugikan kepentingan PD ke depan.
- Melalui sistem yang belaku di PD saya mempertimbangkan tindakan yang tepat untuk saudara. Dan untuk sementara saya menonaktifkan kedudukan saudara sebagai koordinator Jubir PD.
- Untuk diindahkan dan dilaksanakan.
Menurut Ruhut, SMS itu dikirim karena SBY dikompori oleh orang-orang di PD yang tak senang kepadanya. Ruhut tak menepis pencopotan ini terkait pilgub DKI. Tapi tak hanya itu, menurut Ruhut ada masalah lain terkait penonaktifkan dirinya.
“Iya (ada SMS). Tapi ditambah-tambahilah oleh mereka pengaduan ke Pak SBY,” ujar Ruhut yang juga ketua DPP PD bidang Polhukam ini.
Butuh Penyegaran
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menonaktifkan Ruhut dari posisi koordinator jubir partai. Spekulasi mulai merebak, Ruhut akan dipecat. Namun spekulasi tersebut disangkal.
“Nggak ada. Pemecatan kader itu kan tentu dilakukan melalui mekanisme formal konstitusi kita. Di kita tidak ada wacana memberhentikan, apalagi memecat Bang Ruhut dari keanggotaan,” kata Ketua DPP PD Didik Mukriyanto, Senin (22/8).
Didik menyebut, alasan Ruhut dinonaktifkan karena DPP PD butuh penyegaran. Ruhut juga tetap sebagai ketua DPP PD bidang Polhukam.
“Yang saya tahu penyegaran pengurus termasuk reposisi jabatan Bang Ruhut. (Tujuannya) ingin memberi kesempatan pada kader lain,” ujar Didik yang juga sekretaris Fraksi PD DPR.
Ketika ditanyakan soal kabar dipecatnya Ruhut terkait persaingan di internal PD, Didik tak menjawab. Ia kembali menyatakan pemberhentian Ruhut bagian dari penyegaran kader. (*)