HARIANTERBIT.CO – Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Awaloeddin Djamin dan pengajar Kajian Ilmu Kepolisian pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia Ambar Wulan menulis buku tentang Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kepala Kepolisian Negara RI pertama, diluncurkan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta.
RS Soekanto merupakan bapak kepolisian, karena dialah yang merupakan peletak dasar kepolisian nasional profesional dan modern. Dia menjabat kapolri mulai 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.
“Beliau mulai tugas sebagai kepala kepolisian dari nol. Tidak ada kantor maupun staf. Beliau yang dikukuhkan sebagai kepala polisi oleh Presiden Soekarno mulai 1 Juli 1946, sehingga akhirnya tanggal itu dijadikan Hari Bhayangkara,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, Kamis (11/8).
Sejauh ini dari polisi baru Komjen (Purn) M Jasin yang dianugerahi gelar pahlawan nasional.
“Sebagai penghargaan atas jasa-jasa RS Soekanto, sekiranya tidak berlebihan kalau kita mengusulkan agar beliau dianugerahi sebagai pahlawan nasional,” ujar Boy.
Jika secara historis, RS Soekanto bisa membuktikan sebagai kepala kepolisian negara yang melaksanakan seluruh tugasnya dengan baik.
Terkait polisi yang sekarang, belum mempunyai ketokohan seperti RS Soekanto. Seharusnya polisi yang sekarang bisa menggunakan value di masa lalu itu untuk menjadi polisi yang baik.
Pakar komunikasi UI, Effendy Ghazali, yang hadir dalam acara itu menyampaikan selain nama Hoegeng, diharapkan dengan buku ini dapat memunculkan nama Soekanto. Soekanto menjadi teladan karena tidak mengejar kelebihan materi.
“Peluncuran buku ini semoga dapat menumbuhkan polisi dengan semangat yang baik seperti Pak Hoegeng yang didambakan sebagai polisi yang baik,” papar Effendi.