HARIANTERBIT.CO – Zulfan supir truk ekspedisi CV Kharisma Exspres yang memuat barang-barang di rampok. Polisi mengungkap pencurian specialis truk dengan kekerasan yang dilakukan oleh komplotan Herman.
Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gunardi mengatakan penyelidikan berawal atas laporan dari pemilik ekspedisi Fachrizal.
“Zulfan ditugaskan untuk mengantar barang ke jalan Cideng Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada tanggal 20 April,” kata Kompol Gunardi, Jumat (13/5).
Kompol Gunardi menjelaskan malam hari sekitar pukul 19.00 WIB, sopir dihubungi karyawan ekspedisi untuk memuat barang-barang yang ada dikantor (di Gudang Bekasi menuju Cideng) bersama kenek bernama Yance.
“Setelah muat barang yang berupa kain dan sepeda motor, keduanya langsung berangkat dengan mengendarai truk tronton,” ujar Gunardi.
Mereka akan berangkat pagi hari setelah memuat barang pada dini hari, pukul 01.00 WIB. Namun, Yance memaksa untuk berangkat satu jam setelahnya, yaitu pukul 02.00 WIB.
“Untuk sekali jalannya, sopir menerima uang jalan sebesar Rp 6 juta untuk pengantaran ke Aceh,” jelas Gunardi.
Saat truk berhenti di rest area Karang Tengah untuk mengisi bensin. Kenek mengaku pergi ke toilet, namun sebenarnya dia bertemu Herman cs untuk mendiskusikan perbuatan jahatnya. Kenek menawarkan diri untuk membawa truk sampai ke daerah Lampung, sopir setuju dan dia tidur di jok belakang truk.
“Sopir kaget saat terbangun ada orang yang tidak dikenal menodongkan pisau ke arah ketiaknya, dua orang lainnya mengikat tangan, kaki, mulut dan mata ditutup menggunakan lakban warna coklat ditidurkan telungkup di belakang jok,” ungkap Gunardi.
Pelaku lainnya lagi mengambil sisa uang perjalanan sebesar Rp 5 juta di dalam saku celana sopir serta dua ponsel yang ada di dashboard truk. Dan korban dimasukan ke dalam mobil dan dibuang di pinggir tol daerah Cipali.
“Korban ini ditemukan oleh petugas tol. Akhirnya dia dibawa dan segera menghubungi pihak kantor dan menceritakan kejadian yang menimpanya. Pihak kantor menjemput korban di lokasi,” tambah Gunardi.
Mendapati laporan tersebut, pihak kepolisian bergerak dan pada tanggal (25/4) menemukan truk didaerah Taman Palm, Cengkareng dalam keadaan kosong.
“Yance dan Herman langsung kami tangkap semalam dirumah kontrakannya, sedangkan tiga pelaku lainnya yaitu Bambang alias Babi Air, Tomi dan Putra masih kami kejar karena kerugian cukup besar yaitu Rp 2,5 miliar,” tegas Gunardi.
Polisi mengamankan barang bukti pakaian jadi, bahan kain korden dan seprei, 3 unit seperda motor bekas, 2 buah mesin kapal boat, 1 unit mesin olahraga treatmil, 1 buah mesin kompresor dan beberapa spart part mobil, surat jalan, truk box tronton warna biru bernopol BK 9092 MM.