HARIANTERBIT.CO – Juniar Arifin alias Begeng yang tega membunuh Jamaludin ,7, mengaku menculik hanya untuk memeras orangtua korban dengan cara meminta uang tebusan lalu uang tersebut akan dipakai untuk biya penikahan kedua dengan wanita yang meluluhkan hatinya. Hal itu diungkapkan ke Herman, kuasa hukum, Rabu (10/2).
Begeng mengaku membunuh siswa SD itu lantaran panik rumahnya disergab polisi. Jamaludin, dihabisi dengan cara membekab wajahnya dengan bantal sehingga tak dapat bernafas. “Dia butuh biaya nikah yang akan dilangsungkan 5 Maret,” tambah pengacara yang mendampingi.
Undangan sudah disebar, katering juga sudah dipesan. Nah dia bingung kekurangan uang. Akhirnya muncul ide untuk menculik korban. Tapi dia ngaku belum sempat minta uang tebusan.
Herman menegaskan, kliennya bukan paedofil. Begeng merupakan pria normal. Hal itu, kata dia, bisa dibuktikan dengan pernikahan keduanya yang bakal digelar bulan depan. “Saya perlu luruskan, nama yang bersangkutan bukan Januar tapi Juniar. Ini sesuai dengan KTP,” ujar Herman.
Diwartakan sebelumnya, Jamaludin warga Jalan H. Asmawi Beji Depok, tewas setelah diculik Juniar Arifin alias Begeng (35), Sabtu, 6 Februari 2016. Pelaku membawa bocah malang ini dengan iming-iming uang Rp2000. Keluarga Jamaludin melaporkan kehilangan korban.
Polisi lantas menggerebek rumah pelaku di Jalan Al Baido 1, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Namun, dalam penggrebekan Minggu, 7 Februari 2016 itu, korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa di sudut kamar mandi kediaman tersangka.