HARIANTERBIT.CO – Ketua Tim Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Rudi Nugroho mengatakan persoalan sampah tidak hanya terbatas teknologi tapi keinginan kuat pemda terkait pengelolaan sampah. Namun, BPPT siap merespon perintah Presiden Joko Widodo terkait penuntasan persoalan sampah di seluruh Indonesia.
Teknik pengolahan sampah di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang sebaiknya tidak dilakukan dengan cara konvesional. Upaya yang paling tepat adalah proses thermal, dimana sampah dimusnahkan dalam waktu singkat. “Namun, listrik yang dihasilkan adalah bonus yang bisa mencapai 30 kWH per ton sampah,” kata Rudi, Rabu (10/2), saat jumpa pers, di VIP Lounge BPPT, Lobby Gd II BPPT, Jl. MH Thamrin no.8, Jakarta.
Sementara itu, Tim Lingkungan BPPT berpendapat dan merekomendasikan penggunaan teknologi incenerator menjadi salahsatu pilihan teknologi diantara proses termal lainnya. Nantinya setiap vendor yang membangun incenerator harus memperhatikan aturan baku mutu emisi dari asap pembakaran.
“Hal ini penting disampinh spesifikasi alat dan kadar air sampah yang perlu diperhatikan. Kalau aturan belum ada bisa mengacu pada aturan di luar negeri, untuk darurat sampah di kota-kota besar model incenerator adalah teknologi paling tepat. Sementara bagi, kota-kota sedang dan kecil, maka metode sanitary landfiil lewat pemilihan sampah,” ujarnya. (dade)