HARIANTERBIT.CO – Saat ini Stem Cell and Cancer Institute (SCI) yang diinisiasi oleh Kalbe Farma sedang mengembangkan penelitian sel punca dan kanker. Terapi sel punca dan kanker diyakini bisa menjadi dasar terapi di masa mendatang untuk menggantikan obat dan terapi konvensional.
Direktur SCI, Sandy Qlintang mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan penelitian translational sel punca dan kanker yang bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
“Laboratorium SCI sudah mendapat izin resmi Kementerian Kesehatan untuk memproses pengembangbiakan sel jadi kita sudah komersialisasikan sejak 2014 untuk yang autologous dan yang allogenic sementara kita masih kembangkan,” kata Sandy, Rabu (6/1), saat jumpa pers, di Stem Cell and Cancer Institute Jakarta Timur.
Sementara itu, bahwa di dunia belum ada riset allogenic stemcell yang bukan dari tubuh manusia sendiri. Oleh sebab itu menurutnya masih ada kesempatan lebar bagi para peneliti dalam negeri untuk bersaing dalam riset sel punca.
Tantangan yang dihadapi oleh peneliti dari pihak swasta saat ini adalah penyediaan anggaran penelitian, penyediaan bahan penelitiaan serta ketergantungan terhadap bahan baku yang masih diimpor dari luar negeri.
Sandy, menjelaskan riset sel punca SCI didirikan 2006. Lembaganya aktif terlibat dalam riset matrik tali pusat sebagai sumber baru sel punca mesenkimal. “Di mana hasil penelitiannya akan menjadi dasar upaya selanjutnya untuk melihat aspek-aspek klinis bagi terapi penyakit kardiovaskuler atau penyakit degeneratif,” ujarnya. dade