HARIANTERBIT.CO – Ada seorang pemuka agama yg sangat terkenal berpapasan dengan anak kecil yg berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).
Sang pemuka agama berkata :“Hati-hati nak dengan sepatu kayumu itu, Jangan sampai kau tergelincir”.
Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Sipemuka agama.
“Bolehkah saya tahu namamu Tuan?” tanya si bocah.
“Aku adalah pemuka agama yg terkenal,” jawab si pemuka agama
“Jadi, Tuanlah yg selama ini terkenal dengan gelar pemuka agama agung itu..??” Tanya si BOCAH.
“Bukan aku yg memberi gelar itu, Masyarakat-lah yg berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku”
“Wahai Tuan Pemuka agama, hati2 dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena
gelar…! Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskan-mu ke dalam api yg kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya”.
Pemuka agama yg diikuti banyak oleh umatnya itupun tersungkur menangis….
Pemuka agama itu bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.
Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena dihormati semua orang tertipu karena harta yg berlimpah, tertipu karena status sosial…
Jangan sampai kita tergelincir… jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.
PEPATAH MENGATAKAN :
“SEPASANG TANGAN YG MENARIKMU KALA TERJATUH LEBIH HARUS KAU PERCAYAI DARIPADA SERIBU TANGAN YG MENYAMBUTMU KALA TIBA DI PUNCAK KESUKSESAN”
Sumber: Setiawan Pryana