HARIANTERBIT.CO – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo resmikan Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa & Jawa Melawan VOC (1740-1743) pada Sabtu (14/11) di Taman Budaya Tionghoa -TMII Jakarta Timur.
Dalam sambutannya Mendagri menyampaikan, kerukunan antar warga negara Indonesia menjadi hal penting dalam kehidupan bangsa dan negara. “Saya paling tidak dengan adanya mayoritas. Jadi adanya museum ini menjadi kemajemukan, pada prinsipnya pemerrintah menyambut baik adanya pembangunan museum ini,” katanya.
Lebih lanjut katanya, negara Indonesia bukan negara keturunan, bukan golongan, satu negara yakni Negara Indonesia. Semua warga Indonesia punya hak dan kewajiban yang sama, seperti mempunyai posisi dipemerintahan sama yang bertujuan membangun serta untuk kepentingan bangsa Indonesia. “Saya juga memberi penghargaan kepada warga Lasem yang telah mempelopori dibangunnya museum ini,” ujar Tjahjo.
Sementara itu, Ketua Pembangunan Museum, Prayogo, mengatakan monumen ini dibangun diatas 600 meter dan diselesaikan dalam waktu 2 tahun, biaya dikeluarkan sebesar 1 milyar. “Rata-rata bangunan patung ini dibuat seberat 150-200 kg,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, David Hermanjaya selaku Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) penyelenggara kegiatan ini mengatakan, monumen adalah jenis bangunan yang dibuat untuk memperingati para pejuang atau seseorang yang pernah berbuat sejarah pada masa hidupnya yang dijadikan kenangan yang dapat berguna bagi masyarakat. (dade)