HARIANTERBIT.CO – Nama Leopard, ngetop karena bom di Mall Alam SAutera Serpong. Dengan idenya, ia kini disebut teroris karena meminta uang ke pengelola mall tak dipenuhi. Pria berusia sekitar 30 tahun tersebut meminta 100 uang elektronik (bitcoin) setara Rp 300 juta, namun hanya diberi Rp 700 ribu atau 0,25 bitcoin.
Sakit hati dilecehkan, Leo nama akrab panggilan bomber Alam Sutera mulai mencari cara bagaimana membuat bom di jejaring sosial yuotube.com. Leo pun mulai membeli bahan peledak melalui petunjuk yang daiajarkan lewat dunia maya.
Sebelum diledakkan di lantai LG Mall Alam Sutera, Kota Tangerang, sekitar pukul 12.05 WIB, Rabu 28 Oktober, terduga melakukan uji coba di sekitar rumahnya. Yakin, ujicobanya berhasil, Leo pun langsung melakukan aksinya.
HUTANG BANK
Semua yang dilakukan tak lebih karena faktor ekonomi. Dimana Leopard Wisnu Kumala, nama lengkap pelaku terlilit pinjaman uang di bank. “Saya melakukan itu karena terlilit hutang di bank,” ungkap Leo pada penyidik, Kamis (29/10/2015).
Bom tersebut meledak Rabu 28 Oktober, melukai Fian, seorang karyawan mall. Hingga kini
pengunjung Mall Alam Sutera masih waswas pascaledakan bom. Sebelumnya muncul dugaan bom mdi Alam Sutera karena persaingan bisnis pengelola mall.
Leopard lahir di Rangkas Bitung, 3 Agustus 1986. Saat SMA, Leopard tercatat sebagai siswa di Krakatau Steel Cilegon lulus tahun 2005, dan sebelumnya menjadi siswa di SMP Mardi Yuana Cilegon. Dari data yang diperoleh, lelaki beragama Katolik ini tercatat tinggal di Perumahan Griya Serdang Indah Blok B16 Nomor 16, Cilegon, Banten, dan sudah menikah.
Leopard merupakan alumni STTIKOM Insan Unggul Jurusan Manajemen Informastik Konsentrasi Informatika & Komputer tahun 2005, lulus tahun 2008. “Pelaku mengaku sudah membuat 5 bom, dua bom gagal meledak,” ungkap Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti.