KMHDI Nilai PMA Pendidikan Widyalaya Mampu Bawa SDM Hindu Miliki Daya Saing

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menilai, Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya atau pendidikan umum kekhasan agama Hindu akan mampu membawa Sumber Daya Manusia (SDM) Hindu memiliki daya saing sembari tetap memegang nilai-nilai agama.

“PMA ini memberikan ruang bagi umat Hindu untuk memiliki satuan pendidikan umum yang membuat jangkuan Pendidikan tidak hanya berfokus pada Agama Hindu, tetapi juga fokus pada pelajaran umum,” kata Ketua Umum PP KMHDI I Wayan Darmawan, Kamis (14/3/2024), dalam rilis yang didapat HARIANTERBIT.CO.

Seperti diketahui, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas telah mengesahkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya atau pendidikan umum kekhasan PMA kusus agama Hindu.

Ketua Umum PP KMHDI I Wayan Darmawan menilai, PMA tersebut adalah kabar gembira bagi umat Hindu. Menurutnya, ruang yang dijamin oleh PMA tersebut, penyelenggaraan pendidikan Hindu dapat terintegrasi dengan penyelenggaraan pendidikan nasional. Sehingga pendidikan Hindu tidak akan lagi tertinggal.

“Sebelumnya kami melihat di lapangan, lulusan-lulusan pasraman Hindu sulit sekali untuk diterima di perguruan tinggi umum. Lantaran dianggap tidak menjadi bagian penyelenggaraan pendidikan nasional. Namun dengan ada penyelenggaraan pendidikan Widyalaya, maka kami melihat lulusan-lulusan Widyalaya nanti akan mudah diterima di perguruan tinggi,” tandas Darmawan.

Kendati PMA tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya telah disahkan, Darmawan mengajak semua pihak untuk mengawal implementasi PMA, terutama berkaitan dengan teknis dilapangan, administrasi, dan penyedia SDM.

“Kita patut berterima kasih kepada Gus Menteri karena telah menerbitkan PMA ini. Namun tetap kita harus mengawal implementasi dari PMA ini sehingga apa yang menjadi tujuan atau ide dasar pembentukan PMA bisa terwujud,” ungkap Darmawan.

Diketahui, Pendidikan Widyalaya nantinya akan dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat pendidikan anak usia dini (Pratama Widyalaya), pendidikan dasar (Adi Widyalaya), pendidikan menengah pertama (Madyama Widyalaya), serta pendidikan menengah (Utama Widyalaya) dan pendidikan menengah kejuruan (Widyalaya Kejuruan).

Untuk pelajaran yang diajarkan, 60 persen nantinya mempelajari mata pelajaran umum dan 40 v mata pelajaran agama. Setara dengan sekolah umum, sehingga menerima siswa dari berbagai latar belakang agama atau kepercayaan. (*/rel/dade)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *