MUKTAMAR KE-34 NU, PBNU HARUS SATUKAN PARPOL, PERGURUAN TINGGI DAN PESANTREN UNTUK EKONOMI UMAT

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Koordinator Nasional Barisan Muda Nahdlatul Ulama ( BMNU ) Maksum Zuber, di Surabaya Rabu (23/09/2020) mengungkapkan, ada tiga pilar NU yang harus digerakkan bersamaan dalam rangka tinggal Landas menuju NU Mandiri untuk Peradaban Dunia.

Ketiga pilar, tambah Maksum Pertama, Nahdlatul Tujjar Kebangkitan Para Pedagang (tahun 1918), yang bergerak dalam bidang ekonomi. Kedua, Taswirul Afkar yang bergerak dalam bidang keilmuan dan budaya (tahun 1922), dan Ketiga, Nahdlatul Wathon yang bergerak dalam bidang politik melalui bidang pendidikan (tahun 1924).

Mantan Sekjen PP IPNU menyarankan, bahwa Untuk menggerakan ketiga pilar diatas, PBNU harus menggandeng Partai Politik, Perguruan Tinggi dan Pesantren.

Partai Politik yg dibidani NU adalah PKB bila dianggap perlu ditambah lagi partai politik yg lain tapi harus sejalan dengan PBNU untuk diikut sertakan menggerakan ekonomi ummat bersama NU dan perangkatnya di daerah2.

Kenapa lebih ke ekonomi ummat, karena jumlah warga NU banyak dan tidak mungkin PBNU bisa memfasilitasi ekonomi ummat sendirian perlu mitra strategis yaitu parpol yg memiliki lini kebijakan dan anggota legislatif yang tersebar di seluruh Indonesia, tutur Maksum.

Ditegaskan dengan Satunya Langkah dan pemikiran maka kekuatan tiga pilar diatas akan keliatan dahsyatnya NU dan sangat penting dilakukan PBNU, agar NU bisa menata kembali kekuatan yg berserakan dan jaitan2 yg Sobek akibat beda politik dan pemikiran yg selama ini tumbuh sendiri2 di lahan orang.

PBNU sudah punya Perguruan Tinggi di berbagai daerah, tentu para pemikir-pemikir NU sdh tersedia, Pesantren-Pesantren di lingkungan NU ribuan pesantren, semuanya harus disatukan, bahasa kerennya di Bariskan.

Perlu diketahui, Rabu, 23 September 2020 telah dilaksanakan Konbes NU Tahun 2020 secara virtual, membahas mengenai penundaan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU yang seharusnya diselenggarapan pada bulan Oktober. Penundaan tersebut didasarkan pada pertimbangan masih merebaknya COVID-19.(sum)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *