HARIANTERBIT.CO – Amerika Serikat kembali membara. Ribuan warga turun ke jalan merusak, melempar gedung dengan botol minuman dan benda keras, serta membakar fasilitas umum.
Warga memprotes penembakan yang dilakukan polisi terhadap seorang pria kulit hitam bernama Jacob Blake di Wisconsin, AS berakhir bentrokan dengan polisi. Gas air mata ditembakkan polisi dalam upaya membubarkan demonstran yang berkumpul di depan gedung pengadilan setempat.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (25/8/2020), Gubernur Wisconsin Tony Evers mengaktifkan pengerahan 125 anggota Garda Nasional untuk membantu aparat penegak hukum setempat. Ruas jalan menuju Kenosha County –lokasi penembakan– ditutup sejak Senin (24/8/2020) malam.
Para demonstran berteriak, ‘Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian’ sebelum jam malam berlaku pukul 20.00 waktu setempat. Beberapa demonstran melemparkan botol minuman dan benda-benda lainnya dan mengonfrontasi langsung penegak hukum yang memakai alat pelindung lengkap.
Demonstran dan polisi berdiri saling berhadapan di depan gedung pengadilan setempat. Sekitar 30 menit setelah jam malam berlaku, polisi menembakkan gas air mata namun tidak semua demonstran meninggalkan lokasi.
Sebelum bentrokan pecah pada Senin (24/8/2020) malam waktu setempat, konfrontasi sengit juga terjadi pada Minggu (23/8/2020) malam waktu setempat. Konfrontasi itu diwarnai aksi pembakaran mobil-mobil dan aksi memecahkan kaca-kaca jendela di sekitar lokasi unjuk rasa.
Jacob Blake (29) yang ditembak polisi dari belakang kini tengah dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius. Video amatir yang beredar luas di media sosial menunjukkan Blake ditembak saat sedang mencondongkan badannya ke mobil SUV, yang di dalamnya terdapat tiga anaknya sedang duduk di kursi belakang.
Kronologi penembakan dan alasan polisi melepas tembakan ke arah Blake masih belum jelas. Insiden ini tengah diselidiki lebih lanjut oleh Departemen Kehakiman Negara Bagian Wisconsin.
Para polisi yang terlibat dalam penembakan, tengah ditempatkan dalam cuti administrasi. Seorang pria bernama Raysean White (22) mengklaim merekam video yang beredar di media sosial, menuturkan, bahwa dirinya melihat Blake bergulat dengan tiga polisi.
Pada satu momen, White mengaku sempat mendengar polisi berteriak ‘Jatuhkan pisaunya!’ sebelum suara tembakan terdengar. White sendiri mengaku tidak melihat ada pisau yang dipegang Blake sebelum penembakan terjadi.
Gubernur Evers mengecam penembakan itu, namun menyatakan belum semua informasi detail diketahui. “Apa yang kita ketahui pasti adalah dia bukan pria kulit hitam pertama atau orang pertama yang ditembak atau terluka atau dibunuh tanpa ampun di tangan individu-individu dalam lembaga penegakan hukum di negara bagian kita atau di negara kita,” ucapnya. (omi)