HARIANTERBIT.CO – Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen organisasi menegaskan sikap menolak perpecahan bangsa. Terutama akibat isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Isu primordial merupakan isu yang sangat laku sebagai bahan jualan untuk memecah belah keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).
“Sebagai kaum intelektual, mahasiswa harus menyikapi dan berbuat guna melawan isu-isu yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Mahasiswa harus mampu menunjukkan bahwa nilai-nilai toleran terhadap perbedaan di Indonesia, tetap tinggi,” kata Ketua Hima Persis DKI Jakarta, Selasa (23/7/2019), pada acara Dialog Kebangsaan Organisasi kemasyarakatan Pemuda (OKP) DKI Jakarta di Hotel Maharadja, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, seperti dilansir HARIANTERBIT.co dari rilis Hima Persis DKI Jakarta.
Dialog yang bertema “Merawat Kebhinekaan dan Menjaga Persatuan” ini momentumnya pas untuk menyuarakan persatuan demi kemajuan bangsa dan negara. Mereka mengajak masyarakat untuk tetap menjaga budaya saling menghargai yang telah menjadi kultur bangsa.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jakarta Pusat Asis Wayongnaen mengungkapkan, mahasiswa dari berbagai latar belakang ini pun meminta seluruh masyarakat menjaga kekondusifan pasca-Pemilu 2019.
“Kami meminta masyarakat menjadi penikmat informasi yang cerdas, dan tak termakan hoaks. Kami juga siap memberikan kontribusi konkret dan konstruktif untuk kemajuan bangsa juga negara,” kata Asis.
Turut hadir dan menyatakan sikap yakni, perwakilan Ketua PKC PMII DKI Jakarta Daud Gunerung, Ketua PW Hima Persis DKI Jakarta IIham Nur Hidayatullah, Ketua PD KMHDI DKI Jakarta I Gede Nara Asnanda, Ketua DPC GMNI Jakarta Pusat Bung Jacky Jamrewav, Ketua PC Hikmahbudhi Jakarta Utara Jan Suharwantono, Ketua PMKRI Jakarta Pusat Asis Wayongnaen, Ketua KAMMI DKI Jakarta Jimmy Julian, dan Ketua EW LMND DKI Jakarta Ismaun Ismail. (*/rel/dade)