HARIANTERBIT.CO – Ketua Dewan Penasihat Perkumpulan Wartawan Online Indepeden Nusantara (PWOIN) Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno dalam pembekalannya dalam Musyawarah Nasional (Munas) IV Ikatan Penuis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) di Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10), meminta insan pers harus bekerja secara jujur dan profesional.
“Perkembangan teknologi begitu cepat maka penulis dan jurnalis harus bisa mengikuti dinamika sekarang,” kata Tedjo yang juga mantan Menko Polhukam di era Presiden Jokowi ini.
Tedjo mengingatkan, di tahun politik, penulis dan jurnalis harus bisa independen. “Independensi itu membuat profesi jurnalis dalam sudut pandang perkembangan politik,” imbuh Tedjo dengan semangat.
Tapi, tambah Tedjo, dalam memperjuangkan profesi ini juga menghadapi tantangan yang berat, seperti pembunuhan terhadap wartawan seperti Muhammad Yufuf. Selain itu juga di daerah masih banyak kriminalisasi terhadap pers.
Tedjo mengakui, memang masih lemah standardisasi profesi jurnalis dan penulis. “Saya berharap IPJI dan PWOIN bisa menciptakan program peningkatan standarisasi jurnalis ini,” ujar Tedjo.
Menurut Tedjo, dalam membangun kebersamaan perlu meningkatkan persatuan dan kesatuan jurnalis dan penulis. “Saya berharap di organisasi dibangun program persaudaraan seperti Kegiatan Press Broherhood,” pintanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan laut (Kasal) ini juga mengingatkan, profesi jurnalis dan penulis harus bisa menghalau hoaks. “Banyak wartawan korban hoaks, termasuk saya korban hoaks sehingga lengser dari menko polkam. Hoaks itu menyakitkan,” ungkapnya.
Munas yang dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari seluruh Indonesia ini berlangsung hingga 29 Oktober 2018. (*/oko)