HARIANTERBIT.CO – Memasuki hari ke-11 pascabencana gempa dan tsunami yang menerjang Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal dunia.
Salah satu lokasi pencarian dan evakuasi korban yang dilakukan oleh prajurit TNI Kogasgabpad yaitu Perumahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah, yang mengalami kerusakan sangat parah akibat guncangan gempa dan tsunami, beberapa waktu lalu.
Di lokasi Perumahan Balaroa, Kogasgabpad menerjunkan 249 personel dari Batalyon Infanteri Para Raider 432/Waspada Setia Jaya (Yonif Para Raider 432/WSJ) Divisi 3/Kostrad di bawah pimpinan Mayor Inf Gustiawan yang bertanggung jawab di sektor perumahan tersebut, Selasa (9/10).
Komandan Yonif Para Raider 432/WSJ Mayor Inf Gustiawan mengatakan, pencarian korban di reruntuhan Perumahan Balaroa sangat menyulitkan, hal ini dikarenakan banyaknya puing-puing bebatuan yang hancur total akibat gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter.
“Pencarian yang dilakukan selama 11 hari oleh TNI dibantu Basarnas dan relawan beserta warga setempat berhasil menemukan 188 korban meninggal dunia. 188 jenazah tersebut terdiri dari 150 dewasa dan 38 anak-anak,” kata Gustiawan, seperti dikutip HARIANTERBIT.co dalam siaran persnya, Selasa (9/10).
Ditambahkan Gustiawan, pencarian dan evakuasi korban di Perumahan Balaroa dibantu dengan menggunakan 13 unit alat berat milik TNI, terdiri dari 11 unit ekskavator dan dua unit buldoser. “Alat berat tersebut sangat membantu TNI, Basarnas, relawan dan warga masyarakat setempat dalam mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban di bawah reruntuhan bangunan,” ujarnya.
Gustiawan juga menyampaikan, di sektor Balaroa yang menjadi wilayah tanggung jawabnya, para personel TNI dibagi menjadi dua tim yaitu, tim pencarian dan evakuasi korban, dan tim pengamanan yang bertugas mengamankan sektor perumahan Balaroa. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan menjaga agar tidak terjadi tindakan kriminal dari orang-orangyang tidak bertanggung jawab di sektor Perumahan Balaroa.
“Beberapa hari lalu, tim pengamanan berhasil menangkap tiga orang pelaku pencurian di perumahan tersebut yang ditinggal mengungsi oleh penghuninya,” ungkap Gustiawan.
“Para pencuri menyamar menjadi warga setempat, dan mengambil barang-barang dari rumah kosong. Belum sempat melarikan diri, para pencuri berhasil diamankan personel TNI, dan selanjutnya pelaku diserahkan kepada Polsek Palu,” pungkasnya. (*/rel/dade)