HARIANTERBIT.CO – Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Hetifah Sjaifudian, mengajak perempuan bersatu menangkal radikalisme.
Ajakan tersebut disampaikan politisi perempuan Partai Golkar ini dalam Seminar bertema “Perempuan Menghadapi Tantangan Zaman” yang digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Gedung SMESCO Jakarta, Minggu (27/5).
Wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Timur tersebut mengaku prihatin dengan adanya kejadian teror yang melibatkan perempuan dan anak di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
“Aksi teroris memang menebar ancaman dan rasa takut. Kita baru sahkan UU Antiterorisme. Mudah-mudahan UU ini menjadi payung hukum untuk pencegahan,” ungkap perempuan berhijab kelahiran Bandung, 54 tahun silam ini.
Hetifah yang beberapa bulan lalu dipercaya Fraksi Partai Golkar DPR RI sebagai Wakil Ketua Komisi X tersebut mengatakan, dalam memerangi paham radikal, peran keluarga sangat penting untuk memantau aktivitas anak. “Kita perlu ngobrol apa kegiatan anak. Sebagai perempuan (ibu), kita harus netralisir paham-paham radikal. Kita caunter,” kata Hetifah.
Pembicara lain, politisi senior Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli mengatakan, aksi teror bukan ajaran agama. Tidak ada agama yang mengajarkan teror. “Saya beragama Islam. Islam mengajarkan kedamaian. Islam itu rahmatan lil alamin.” kata dia.
Kasubdit Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Dirjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hendra Sudjana mengatakan, saat ini banyak sekali ancaman bagi anak-anak Indonesia seperti kekerasan, narkoba, pornografi, tindakan amoral dan juga radikalisme. (art)