HARIANTERBIT.CO– Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) tidak mau ikut-ikutan mendorong Airlangga Hartarto untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden (pilpres), 17 April tahun depan.
“Bukan tidak ingin atau tidak mau. Siapa sih yang tidak ingin? Tetapi, itu bukan tipe kami. Apalagi sampai memaksa, bahkan mengancam segala,” kata Ketua Umum KPPG, Hetifah Sjaifudian.
Hal tersebut diungkapkan politisi perempuan Partai Golkar ini terkait siapa pendamping Jokowi nanti ketika bincang-bincang dengan Harianterbit.co, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).
Dikatakan wakil rakyat dari Provinsi Kalimantan Timur itu, saat ini perempuan Partai Golkar fokus bagaimana memenangkan sebanyak mungkin calon yang diusung memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang digelar di 171 kabupaten kota.
Hetifah yang juga Pimpinan Komisi X DPR tersebut mengatakan, perempuan Partai Golkar bakal berjuang maksimal memperkenalkan calon yang diusung kepada para pemilih sehingga waktu pencebolosan, mereka memberikan suaranya kepada apa yang diinginkan KPPG.
Untuk pilkada serentak nanti, KPPG mentargetkan dari sekian banyak calon yang diusung sebagai bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota maupun gubernur/wakil gubernur, minimal 60 persen bisa menang.
Perempuan yang semasa kuliah dikenal aktifis ini tidak merinci jumlah calon yang diusung, salah satunya adalah Nurul Arifin yang maju sebagai calon walikota Bandung berpasangan dengan Chairul Yaqin Hidayat
Kalau saja kita bisa memenangkan banyak calon pada Pilkada serentak nanti, lanjut perempuan kelahiran Bandung, 30 Oktober 1964 tersebut, tentu akan lebih mudah menjalankan program berikutnya yakni menghadapi pemilihan legislatif (pileg) maupun pilpres 2019.
“Kita hadapi dulu pilkada serentak ini. Setelah itu baru kita pikirkan pileg dan pilpres. Yang pasti, kita perlihatkan dulu kesungguhan bekerja. Orang kan melihat dan menilai bagaimana kesungguhan kita bekerja,” kata dia.
Jadi, lanjut Hetifah, tidak perlulah minta-minta, merengek apalafi sampai mengamcam. “Kalau kita bekerja sungguh-sungguh, orang juga akan menilai dan melirik. Bagaimana kita dilirik orang, kalau tidak bekerja sungguh-sungguh,” jelas Hetifah.
Sebelumnya Ketua Umum Pengurus DPP Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Drs H Roem Kono mengusulkan kepada Partai Golkar supaya mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai wakil presiden (wapres) dalam perhelatan Pilpres 2019 mendatang.
“Karena, kita menginginkan implementasi daripada program visi dan misi Partai Golkar ke depan dapat bersama-sama pemerintahan untuk mensejahterakan rakyat secara keseluruhan,” ujar Roem Kono beberapa waktu lalu. (ART)