TOLAK LGBT, FORHATI MINTA PIMPINAN DPR KAWAl PEMBAHASAN RUU KUHP

Posted on

HARIANTERBIT.COM– Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) bukanlah penyakit dan sangat tidak dengan adat istiadat bangsa Indonesia dan pancasila sebagai idiologi bangsa Indonesia.

Karena itu, kata Koordinator Presidium Forum Alumni HMI Wati (Forhati), Hanifah Husein usai bertemu dengan Ketua DPR RI, Bambang Soesetyo di ruang kerja pimpinan DPR RI komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/4), pihaknya meminta agar RUU KUHP yang tengah dibahas DPR RI harus melarang keberadaan LGBT.

“Kami dari Forhati sudah meminta pimpinan DPR RI mengawal pembahasan RUU KUHP tersebut agar LGBT dilarang di Indonesia. Kalau tidak dikawal, kami dari Forhati khawatir begitu RUU KUHP itu disahkan menjadi UU, ternyata tidak ada larangan tentang LGBT. Karena itu, kami minta pimpinan DPR RI mengawal proses pembahasan RUU KUHP ini,” jelas Haniafah.

Dalam kesempatan itu, Hanifah Husein diampingi Sekjen Fothati, Jumrana Salikki dan Kasma Kasim Marewa (Bendahara umum) serta Puspayani sebagai koordinator Bidang Politik.

Pada kesempatan itu, Forhati juga menyerahkan kajian tentang Revisi KUHP terkait LGBT. “Kami mengingatkan kembali bahwa rencana perubahan Draf
KUHP dalam kaitan hukuman terhadap prilaku kehidupan sejenis, LGBT dan
sebagainya. Terus terang kami sangat takut jangan jangan sepi sepi aja terus diketok palu.”

Forhati, kata Hanifah, menolak sebab prilaku menyimpang itu tidak diterima dalam masyarakat Indonesia. Bahkan tidak satu juga agama yang diakui di Indonesia yang menerima prilaku menyimpang tersebut. Sementara itu, dalam UU KUHP lama, tidak ada larangan tentang LGBT ini.

Selain minta pimpinan DPR RI mengawal pembahasan RUU KUHP, Hanifah juga minta kesedian Ketua DPR menghadiri malam baca puisi di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Minggu (29/4) malam.

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Raden Ajeng Kartini. Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan sudah menyatakan kesediannya hadir termasuk Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sadiaga Uno. Sedangkan Ketua DPR RI tidak bisa hadir karena pada waktu bersamaan yang bersangkutan mennghadiri acara Eword Demokrasi di Bengkulu.

Sementara itu yang sudah siap membacakan puisi antara lain sejumlah perempuan anggota kabinet kerja seperti Menteri Kehutanan Sitio Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Pudji Astudi. (ART)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *