HARIANTERBIT.CO– Walau agenda politik begitu padat menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 serta pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 tetapi MPR RI terus dan fokus melaksanakan tugas konstitusi yang sudah ditetapkan negara.
Itu dikatakan Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang dalam sambutannya usai memandu pengucapan sumpah/janji tujuh anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu ( PAW) di Ruangan Delegasi MPR RI Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/4).
Ikut mendampingi Oesman Sapta dalam acara itu Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin (pimpinan MPR RI dari Fraksi Partai Golkar) dan Ahmad Basarah (pimpinan MPR RI dari Fraksi PDIP).
Mereka yang dilantik menjadi anggota MPR RI adalah, Aryanto Munawar, H M Anwar Rachman (Fraksi PKB), Slamet, KH Aus Hidayat Nur (Fraksi PKS), Abdul Aziz Adyas, Andi Muh Ihsan dan Napa J Awat dari Kelompok DPD RI.
Oesman Sapta yang akrab disapa OSO tersebut mengatakan, prosesi pengucapan sumpah/janji anggota MPR RI PAW adalah untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat 3 Peraturan MPR No: 1/2014 tentang Tata Tertib MPR RI yang menyatakan, anggota PAW mengucapkan sumpah dan janji dipandu Pimpinan MPR, paling lambat 30 hari setelah dilantik sebagai anggota DPR atau anggota DPD.
“Tentunya harapan kita dengan hadirnya anggota MPR PAW ini akan menambah kualitas kinerja MPR dalam melaksanakan wewenang dan tugasnya. “Dan, yang lebih penting lagi terakomodirmya aspirasi rakyat serta dapat dengan cepat memenuhinya,” kata dia.
OSO juga mengingatkan tahun ini dan 2019 merupakan tahun politik dimana sudah digelar serangkaian tahapan pilkada dan akan menyusul Pemilihan Legislatif untuk memilih anggota legislatif dan Pemilihan Presiden untuk memilih Presiden RI dan Wakil Presiden RI pada tahun 2019.
Padatnya agenda politik menjelang perhelatan demokrasi yang kita semua pasti terlibat di dalamnya baik langsung atau tidak langsung dalam rangkaian proses dan tahapan yang telah ditetapkan.
OSO juga mengingatkan agar seluruh anak bangsa mensyukuri perjalanan panjang demokrasi di Indonesia sampai masa dan tahap transisi demokrasi Indonesia, telah dilalui dengan damai tanpa guncangan. “Ke depan kita akan terus tetap bersatu dalam menjalani proses demokrasi kita untuk menghadapi tantangan masa depan yang jauh lebih kompleks,” demikian Oesman Sapta Odang. (ART)