MULFACHRI HARAHAP: UNTUK PILPRES 2019, KEMAMPUAN ZULHAS TIDAK PERLU DIRAGUKAN

Posted on

HARIANTERBIT.CO– Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Mulfachri Harahap mengatakan, Zulkifli Hasan sangat layak diusung sebagai calon presiden (capres) maupun calon presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

Laki-laki yang akrab dipanggil Zulhas tersebut tidak hanya salah satu politisi senior di partai berlambang Matahari Terbit itu tetapi juga sudah menjadi tokoh nasional dengan segudang pengalaman baik legislatif maupun eksekutif.

Saat ini, Zulhas dipercaya sebagai Ketua MPR RI. Sementara itu, di partai yang didirikan tokof reformasi Prof Dr Amien Rais tersebut, Zulhas juga mendapat kepercayaan dari peserta kongres sebagai ketua umum.

Pada periode kedua pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Zulhas juga duduk sebagai anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Dia dipercaya presiden pertama pilihan rakyat Indonesia itu sebagai Menteri Kehutanan (Menhut).

Sebelumnya, laki-laki kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 tersebut tidak hanya menjadi wakil rakyat dari Dapil Provinsi kelahirannya tetapi pernah pula dipercaya Amien Rais sebagai Ketua Fraksi PAN DPR RI.

“Jadi, kemampuan Ketua Umum DPP PAN tersebut tidak perlu diragukan lagi. Beliau memiliki pengalaman, baik di legislatif maupun eksekutif. Zulhas diusung sebagai wakil dari luar Pulau Jawa,” kata Mulfahri yang juga Ketua Fraksi PAN DPR RI ini.

Terkait dengan elektabilitas Zulhas, Mulfachri mengatakan, saya tidak percaya dengan hasil survei. Dan, itu juga tidak menjadi jaminan. Contohnya, dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada pilkada serentak lalu dimana pasngan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dengan elektabilitas tinggi kalah telak dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Menurut Mulfachri, Pilpres sudah tidak asing lagi buat PAN. Setidaknya, partai reformasi ini sudah dua kali mengusung calon dari kalangan internal. Pada pilpres 2014, PAN mengusng Amien Rais berpasangan dengan politisi senior Partai Golkar, Siswono Yudohusodo.

Empat pasangan lainnya adalah Hamzah Haz-Agum Gumelar yang didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi (PDI Perjuangan dan PKB), Wiranto-Salahuddin Wahid (Golkar) dan Soesilo Bambang Yudhoyono-Yusuf Kalla yang diusung Partai Demokrat serta PBB. Duet Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla tampil sebagai pemenang.

Pada pilpres terakhir 2014, PAN mengusung Hatta Rajasa bersama Prabowo Subianto. Namun, KPU Pusat memutuskan, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah dari kurang dari 10 persen suara dari duet Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Jadi, sebenarnya Pilpres itu sudah tidak asing buat PAN. Setidaknya, kami sudah dua kali mengusung kader dari kalangan internal,” kata Mulfachri.

Tentang ke kubu mana PAN bakal merapat untuk Pilpres mendatang karena adanya persyaratan 20 persen Presidential Threshold (PT), Mulfachri menyebutkan, dari komentar-komentar pengurus PAN, jelas sekali ke mana arah mereka.

Namun, kata wakil rakyat dari Dapil Sumatera Utara I ini, kesemuanya itu bakal diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PAN yang bakal digelar bulan depan. Tetapi Mulfachri tidak menyebutkan tanggal dan tempat dimana Mukernas tersebut digelar. (ART)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *