HARIANTERBIT.CO – Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) selama tiga hari berlangsung dari 3-5 Mei 2017. Pada acara pembukaan raker juga dihadiri Menhub Budi Karya Sumadi dan Dirjen Hubla Tonny Budiono.
Acara yang bertemakan “Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran pada Sektor Transportasi Laut dan Percepatan Pembangunan Transportasi Melalui Kerja Sama Swsta dan BUMN” ini, para pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menyambut dan siap menjalankan hasil-hasil raker.
Salah satu yang mendukung kegiatan raker dan siap menjalankan hasil-hasil raker itu adalah Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah, Syarif Bustaman.
“Banyak hal baru maupun pendalaman dari materi pembicara raker, sehingga bagi para kepala UPT bisa menjadi pedoman dalam menjalankan tugasnya ketika kembali ke daerah masing setelah raker usai,” kata Syarif Bustaman, usai mengikuti acara sidang pleno raker, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (4/5) malam.
Raker berlangsung penuh dengan berbagai masukan eksternal dan internal bagi Kementerian Perhubungan maupun Ditjen Hubla untuk lebih meningkatkan kinerja masing UPT di seluruh Indonesia. Saat ini pemerintah berupaya agar tingkat kecelakaan di laut semakin minim.
“Selain itu keterlibatan peran swasta dan BUMN diarahkan meningkat, hal itu terasa pada pembinaan di tingkat UPT. Untuk peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran pembinaan kepada UPT dilakukan selama ini dengan adanya arahan maupun pengawasan pada sarana transportasi laut untuk selalu memenuhi standar keselamatan dan keamanan berlayar, namun agar peran swasta dan BUMN ada, dilakukan pembangunan dan pengembangan fasilitas dermaga,” ujar Syarif.
Menurutnya, dengan begitu maka operator kapal swasta maupun BUMN bisa memanfaatkannya dalam melayani masyarakat bisa terlihat dari upaya pemerintah tahun ini dengan mengembangkan dermaga di Pelabuhan Legon Bajak yang berada di Desa Kemijan, Karimun Jawa dengan panjang 150 meter dan akan bermanfaat dermaga tersebut, yang nantinya meningkatkan keselamatan, karena selama ini ketika kapal penumpang Pelni masuk Karimun Jawa tidak bisa sandar di dermaga, sehingga harus anker di tengah perairan untuk menurunkan penumpang yang ditampung di perahu-perahu untuk diantar ke dermaga pelabuhan.
“Oleh karena itu, keadaan ini membuat keselamatan dan keamanan penumpang kapal menjadi riskan, tetapi jika dermaga yang dibangun tahun ini selesai maka kapal Pelni bisa langsung sandar di pelabuhan sehingga keselamatan dan keamanan penumpang menjadi lebih terjamin. Jika dermaga yang dikembangkan sudah jadi, maka akan semakin banyak kapal-kapal berukuran besar yang masuk ke Karimun Jawa, sehingga pertumbuhan dan perkembangan eknomi daerah dan masyarakat tersebut juga meningkat,” ungkap Syarif. (*/dade/rel)